10 Daerah Rekreasi Di Ambon Yang Wajib Dikunjungi

Mau Sewa Mobil ELF, Hiace, atau Bus Pariwisata?

Dapatkan Mobil Pariwisata Berkualitas Dengan Harga Terjangkau, Diduukung Dengan Driver Yang Handal! HartoTrans - Selalu Siap Menemani Perjalanan Wisata Anda.

Pernah mendengar ungkapan ‘Ambon Manise’? Istilah ini lazimdiserukan untuk memuji keelokan kota Ambon. Ambon sudah disinggahi oleh banyak bangsa mulai dari Eropa, Cina sampai Arab sebab kepincut dengan kekayaan alam dari ibu kota Provinsi Maluku ini. Bahkan bangsa Cina di masa ke-7 menyebut daratan ini sebagai sebuah oasis di tengah lautan.

Setelah lebih dari sepuluh periode berlalu, Ambon masih tak kehilangan pesonanya. Keindahan alamnya terhampar luas, sebut saja Pantai Liang dan Nusa Pombo yang menunjukkan pemandangan pantai yang luar biasa. Tak hanya alamnya, Ambon juga menyimpan banyak peninggalan sejarah yang menawan untuk dijelalajahi.

Ingin pertanda betapa manisnya kota ini? Kunjungi 10 kawasan wisata di Ambon berikut ini:

1. Nusa Pombo

Nusa Pombo
Nusa Pombo

Nusa Pombo mampu ditempuh dalam waktu satu jam dari pelabuhan di Ambon dengan memakai speed boat. Pulau ini tidak berpenghuni, sehingga Anda seharusnya menjinjing bekal makanan dan minuman secukupnya. Jika ingin menginap, Anda mampu mendirikan tenda di sini. Jangan lupa menjinjing peralatan berkemah Anda dan bersiaplah melakukan petualangan di sini.

Berbagai acara yang mampu Anda lakukan di daerah wisata di Ambon ini ialah berenang, menyelam, snorkeling dan trekking keliling pulau. Pulau Nusa Pombo diketahui memilliki alam bawah bahari yang kaya sehingga menjadinya selaku tempat menyelam yang menyenangkan.

2. Pantai Liang

Pantai Liang
Pantai Liang

Pantai yang juga disebut Pantai Hunimua ini pernah dinobatkan oleh PBB selaku pantai terindah di Indonesia pada tahun 1991. Tentu hal ini bukan tanpa alasan, tempat rekreasi di Ambon ini memiliki hamparan pasir putih dipadu dengan air jernih kebiruan yang menciptakan Anda tak pernah bosan menikmati keindahannya.

Ombak di pantai ini tidak terlalu besar sehingga cocok untuk bermain air. Jika tak mau berair, Anda mampu berjemur di pasirnya yang landai. Selan itu, formasi pohon rindang yang berjajar di tepi pantai mampu Anda gunakan untuk berteduh sambil menikmati kuliner setempat.

Tempat wisata ini terletak di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, atau sekitar 40 km dari sentra kota Ambon. Untuk bisa masuk Pantai Liang, Anda harus mengeluarkan uang 15.000 Rupiah.

3. Pantai Natsepa

Pantai Natsepa
Pantai Natsepa

Masih di kecamatan yang serupa dengan Pantai Liang, ada Pantai Natsepa yang juga memperlihatkan keindahan khas pantai. Air bahari di tempat rekreasi ini sungguh jernih sehingga Anda bisa menyaksikan ikan berenang dengan mudah.

Bosan memancing di tepi pantai? Anda bisa menyewa perahu dengan tarif 20.000 per jam dan merasakan sensasi memancing di bahari lepas. Jika tak suka memancing tapi ingin ikan segar, coba datang ke pasar ikan yang berjarak hanya sekitar 700 meter dari daerah rekreasi ini. Anda bisa berbelanja ikan segar hasil tangkapan nelayan lokal.

Jangan lupa mencicipi rujak buah khas Pantai Natsepa. Pantai ini diketahui dengan rujak buah segarnya yang banyak dijual di sekitar pantai. Buah-buahan segar mirip mangga dan jambu dipadu dengan saus kacang gula merah pasti akan sungguh menyegarkan siang Anda di Pantai Natsepa.

4. Pantai Pintu Kota

Pantai Pintu Kota
Pantai Pintu Kota

Pantai ini menjadi ikon sekaligus daerah wisata di Ambon yang banyak dikunjungi. Berbeda dengan pantai-pantai sebelumnya yang memiliki hamparan pasir untuk berjemur, pantai ini dipenuhi oleh batuan karang. Tapi bukan mempunyai arti Pantai Pintu Kota kalah manis.

Yang mempesona dari pantai ini adalah adanya sebuah tebing karang rakasa yang menjorok ke maritim dengan lubang besar menyerupai sebuah pintu. Percikan air dari ombak yang menghantam tebing karang menjadi salah satu panorama favorit hadirin. Selain biasa menjadi foto sampul untuk majalah wisata alam, tebing karang ini juga acap kali digunakan selaku latar foto prewedding oleh banyak pasangan.

Hanya dengan 5.000 Rupiah, Anda telah mampu menikmati keindahan tempat wisata di Ambon ini. Jangan khawatir bila lupa membawa bekal alasannya adalah di sini ada banyak pedagang kuliner.

5. Pantai Santai

Pantai Santai
Pantai Santai

Sesuai dengan namanya, pantai ini cocok sekali dipakai selaku lokasi bersantai. Lelah dan bosan dengan kegiatan rutin harian akan terbayar lunas di kawasan rekreasi di Ambon ini. Sambil menikmati panorama pantai, jangan lupa memesan pisang goreng dan teh elok yang menjadi masakan andalan di sini.

Anda ingin menyelam dan snorkeling tapi malas menjinjing perlengkapannya? Tenang, ada kawasan penyewaan alat selam dan snorkeling di sini. Anda mampu menikmati keindahan alam bawah maritim Pantai Santai tanpa perlu repot membawa alat selam dari rumah.

Tempat rekreasi ini berada di Desa Latulahat atau sekitar 16 km dari sentra kota Ambon. Di sekitar pantai ini banyak tersedia penginapan untuk hadirin yang merasa waktu sehari tak cukup untuk menikmati keindahan Pantai Santai.

6. Pemandian Air Panas Negeri Tulehu

Pemandian Air Panas Negeri Tulehu
Pemandian Air Panas Negeri Tulehu

Tempat wisata ini berada sekitar 30 km dari sentra kota Ambon dan berada di kawasan perbukitan. Terdapat dua buah kolam dengan suhu air berlainan. Untuk akomodasi, tersedia gazebo, ruang ganti dan tempat karaoke dengan tarif 2.500 Rupiah per lagu.

Suhu air di pemandian ini yaitu antara 57-70 derajat Celcius dan dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit dan rematik. Jika sesudah berendam merasa lapar, Anda tak perlu cemas. Ada banyak penjaja kuliner mulai dari ketela rebus, mie rebus hingga teh dan kopi hangat.

Untuk bisa masuk ke daerah wisata ini dan berendam di kolamnya, Anda diharuskan membayar sebesar 5.000 Rupiah saja.

7. Benteng Ferangi

Benteng Ferangi
Benteng Ferangi

Benteng pertahanan yang dibangun oleh Portugis pada tahun 1575 ini juga disebut juga dengan Benteng Victoria atau Benteng Kota Laha. Benteng ini digunakan selaku pusat pemerintahan dan daerah penyimpanan rempah-rempah di Indonesia bab timur.

Bangunan bersejarah ini kini menjadi salah satu daerah wisata di Ambon yang banyak dikunjungi. Jka Anda penggemar rekreasi sejarah, jangan lupa memasukkan benteng ini ke dalam acara kunjungan Anda. Masuk ke area benteng, Anda akan disambut dengan meriam-meriam lama berukuran raksasa. Sedangkan di dalam ruangan, Anda mampu menyaksikan peta pertumbuhan kota Ambon dari masa ke masa dan juga aneka macam benda sejarah peninggalan Belanda dan Portugis.

Tempat rekreasi ini berjarak cuma sekitar 300 meter dari pusat kota Ambon. Untuk masuk ke sini dan menyaksikan berbagai koleksi yang ada, Anda tidak dipungut ongkos.

8. Benteng Amsterdam

Benteng Amsterdam
Benteng Amsterdam

Ini adalah salah satu benteng peninggalan penjajah di Ambon yang dibangun pada tahun 1512. Benteng Amsterdam berbentuk layaknya rumah lazimyang berisikan tiga lantai. Lantai pertama menjadi tempat tidur para prajurit. Lantai kedua dipakai selaku ruang pertemuan dan lantai ketiga yakni pos pemantau. Selain dari lantai tiga bangunan utama, masih ada suatu menara yang juga digunakan untuk memantau keadaan sekitar.

Benteng Amsterdam ialah benteng kedua di Ambon yang dibangun sesudah Kastee van Verre. Sebelum menjadi benteng pertahanan, kawasan wisata di Ambon ini yaitu daerah penyimpanan rempah-rempah hasil rampasan.

Terletak di Kecematan Hila, Ambon, Anda bisa masuk ke benteng ini secara gratis.

9. Museum Siwalima

Museum Siwalima
Museum Siwalima

Tak berlawanan dengan pada umumnya kota lain, Ambon juga mempunyai museum yang berisi koleksi benda-benda seni budaya. Museum Siwalima terdiri dari dua bangunan utama ialah museum etnografi dan museum kelautan.

Bangunan pertama adalam museum dengan koleksi etnografi. Di sini, Anda bisa melihat benda-benda yang berafiliasi dengan seni dan budaya dari suku asli di Maluku mulai dari miniatur rumah akhlak, busana tradisional, peralatan rumah tangga sampai guci-guci peninggalan Jepang.

Berjalan 500 meter, ada museum kelautan dengan koleksinya yang tak kalah menawan. Selain benda-benda yang bekerjasama dengan kehidupan bahari masyarakat Maluku, museum ini memiliki koleksi tiga buah kerangka ikan raksasa. Tiga kerangka ikan ini berskala sangat besar yaitu 9, 17 dan 19 meter.

Tempat wisata ini berada 5 km dari sentra kota Ambon dan buka setiap hari Senin – Jumat, jam 09:00 – 16:00, dan Sabtu – Minggu, jam 10:00 – 16:00. Anda dikenakan biaya masuk sebesar 3.000 Rupiah saja untuk bisa menyaksikan benda-benda koleksi museum ini.

10. Masjid Wapauwe

Masjid Wapauwe
Masjid Wapauwe

Keunikan dari masjid ini yaitu tidak ditemukannya paku di bangunannya yang terbuat dari pelepah sagu ini. Selain itu, masjid ini juga masih menyimpan suatu Al Quran yang ditulis tangan dan timbangan beras kuno untuk zakat fitrah. Bangunan Masjid Wapauwe pada awalnya cuma berkuran 10 x 10 meter dan tidak ada serambi, namun ketika ini telah ditambahkan serambi dan daerah wudhu, namun ukuran ruang terutama tetap 10 x 10 meter.

Selain keunikan dari bangunan dan koleksinya, masjid ini juga dipercaya mampu berpindah daerah sendiri. Masjid Wapauwe dibangun pada tahun 1414 di Wawane, kemudian dipindahkan warga ke Tehala yang berjarak 6 km dari lokasi permulaan. Pada tahun 1614, masjid berpindah sendiri ke Desa Atetu atau Kaitetu yang merupakan lokasi masjid dikala ini. Menurut warga saat itu, masjid tiba-tiba sudah berpindah daerah ketika menjelang subuh.

Artikel Menarik Lainnya:

× Butuh Bantuan? Chat Sekarang!