10 Kawasan Wisata Di Pontianak Yang Wajib Dikunjungi

Mau Sewa Mobil ELF, Hiace, atau Bus Pariwisata?

Dapatkan Mobil Pariwisata Berkualitas Dengan Harga Terjangkau, Diduukung Dengan Driver Yang Handal! HartoTrans - Selalu Siap Menemani Perjalanan Wisata Anda.

Pontianak populer dengan garis khatulistiwanya. Kota ini memang menjadi salah satu kawasan di dunia yang dilalui oleh garis imajinasi yang membagi bumi menjadi dua bagian, utara dan selatan. Untuk menguatkan predikatnya sebagai Kota Khatulistiwa, di Pontianak didirikan suatu tugu sempurna di lokasi yang diduga selaku garis tengah bumi tersebut.

Selain itu, Pontianak juga dilalui oleh dua sungai adalah Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Kedua sungai ini bahkan tergambar dalam logo kota. Tak hanya terkenal dengan garis khatulistiwa dan Sungai Kapuasnya, kota ini juga mempunyai banyak tempat rekreasi yang mampu dibanggakan. Berikut 10 daerah wisata di Pontianak yang bisa dijadikan opsi tujuan piknik Anda:

 

1. Keraton Kadriah

Keraton Kadriah
Keraton Kadriah

Dibangun pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie yang merupakan sultan pertama Kesultanan Pontianak, Keraton Kadriah berada di Jalan Tritura, Pontianak. Bangunan didominasi oleh warna kuning dan yang dibuat dari kayu belian, kayu di Kalimantan yang dikenal sebagai kayu besi karena kekuatannya.

Di halaman, terdapat meriam antik peninggalan Jepang dan Portugis. Sedangkan di dalam bangunan, Anda mampu memperoleh singgasana sultan dan permaisuri, lengkap dengan foto-foto, busana sultan dan banyak sekali koleksi lain milik sultan. Salah satu koleksi yang unik ialah sebuah Al Quran yang ditulis tangan sendiri oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie.

 

2. Makam Kesultanan Batulayang

Makam Kesultanan Batulayang
Makam Kesultanan Batulayang

Tempat rekreasi ini yaitu kompleks pemakaman tujuh sultan Pontianak beserta keluarganya. Makam utama di sini pastinya makam sultan pertama, Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie, yang berada dalam sebuah ruangan tepat di tengah kompleks dan berupa mirip bunker kecil. Pintu masuk untuk peziarah dibuat rendah sehingga mereka harus merunduk saat masuk sebagai penghormatan pada sultan.

Di luar kompleks terdapat sebuah gundukan kerikil yang diwarnai hijau. Batu inilah yang disebut sebagai batulayang. Kompleks pemakaman ini berada sekitar 2 km dari Tugu Khatulistiwa. Untuk masuk ke sini, Anda tidak dipungut biaya.

 

3. Masjid Jami Pontianak

Masjid Jami Pontianak
Masjid Jami Pontianak

Masjid ini diketahui juga dengan nama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman. Bersama keraton, masjid ini menjadi saksi asal mula kota Pontianak. Atap masjid bertingkat empat dan di dalamnya terdapat empat pilar utama dari kayu belian dengan diameter 0,5 meter. Selain itu, masjid yang mampu menampung 1.500 orang jamaah ini dibuat dengan gaya rumah panggung untuk menyingkir dari banjir dikala Sungai Kapuas meluap.

Masjid Jami Pontianak terletak sekitar 200 meter dari Keraton Kadriah. Setelah dari masjid, Anda bisa mampir ke pasar tradisional yang berada di sisi kiri pintu masuk masjid. Di pasar ini, Anda bisa membeli ikan segar dari Sungai Kapuas.

 

4. Tugu Khatulistiwa

Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa

Ini dia tugu yang menjadi pujian warga Pontianak, Tugu Khatulistiwa. Tempat rekreasi ini berada sekitar 3 km dari sentra kota. Tugu utama berisikan empat pilar kayu belian, dua pilar bagian belakang lebih tinggi dari pilar bagian depan. Selain itu, ada goresan pena EVENAAR di antara dua pilar belakang.

Di sini terdapat museum yang berisi informasi perihal garis khayalan bumi ini. Ada juga toko suvenir yang memasarkan miniatur Tugu Khatulistiwa. Untuk masuk ke kawasan wisata ini, Anda tidak dipungut ongkos. Tapi bila ingin mendapatkan akta bukti kunjungan yang ditandatangani oleh walikota Pontianak, Anda mesti membayar 10.000 Rupiah.

Saat yang terbaik untuk mendatangi tempat wisata di Pontianak yang paling populer ini adalah pada tanggal 21 – 23 Maret atau 21 – 23 September. Pada dikala itu, terjadi fenomena alam di mana matahari berada sempurna di atas garis khatulistiwa sehingga semua benda yang berada di atas garis ini tidak akan memiliki bayangan.

 

5. Rumah Betang Radakng

Rumah Betang Radakng
Rumah Betang Radakng

Rumah Betang Radakng ialah replika rumah akhlak suku Dayak di Kalimantan Barat yang sengaja dibangun oleh pemerintah kota di Jalan Sultan Syahrir, Kota Baru, Pontianak. Tempat wisata andalan pemerintah kota ini meraih rekor sebagai rumah adab terpanjang di Indonesia. Panjang rumah ini mencapai 138 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi 7 meter.

Rumah ini mempunyai ciri berbentuk rumah panggung panjang. Semakin banyak anggota keluarga maka semakin panjang rumah betang sebab suku Dayak memilih hidup bersama semua anggota keluarganya di satu rumah.

Rumah betang terdiri dari tiga bagian yaitu teras atau pante, ruang selasar yang biasa dipakai untuk berkumpul seluruh anggota keluarga dan ruang tidur atau bilik yang ialah ruang eksklusif setiap kepala keluarga.

Rumah Betang Radakng buatan pemerintah ini berbahan kayu ulin dan dihiasi dengan gesekan dan lukisan khas Dayak. Pada saat-saat tertentu, rumah ini dipakai selaku daerah latihan menari dan pertunjukan seni lainnya.

 

6. Taman Alun-alun Kapuas

Taman Alun-alun Kapuas
Taman Alun-alun Kapuas

Keberadaan Sungai Kapuas tak bisa dipisahkan dari kehidupan warga Pontianak. Selain menjadi jalur angkutanair, sungai ini juga dimanfaatkan tepiannya sebagai sebuah taman untuk rekreasi keluarga. Tempat rekreasi di Pontianak yang banyak dikunjungi pada sore dan malam hari ini berada di depan kantor walikota.

Taman seluas 3 hektar ini memiliki replika Tugu Khatulistiwa di salah satu sudutnya. Selain itu, ada banyak kursi yang bisa Anda gunakan untuk bersantai sambil menikmati hidangan masakan yang dijual di sekeliling lokasi.

 

7. Aloe Vera Center

Aloe Vera Center
Aloe Vera Center

Aloe Vera Center ialah kawasan budidaya flora pengecap buaya yang berada di Jalan Budi Utomo, Siantan Hulu, Pontianak Utara. Dari Terminal Kapuas, Anda bisa naik angkot jurusan Siantan Hilir.

Di sini, Anda bisa menemukan pengecap buaya dengan ukuran raksasa. Bayangkan saja, setiap pelepahnya bisa meraih berat 1,2 kg. Anda juga mampu menyaksikan proses pengolahan flora ini menjadi aneka kuliner mirip dodol, permen dan tepung. Selain itu, pengecap buaya juga dimasak menjadi krim untuk kulit.

Sebelum pulang, Anda juga mampu membeli aneka produk olahan tadi selaku oleh-oleh untuk sobat dan keluarga di rumah.

 

8. Pantai Pasir Panjang

Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang

Pantai ini berada di Kecamatan Tujuhbelas atau sekitar 17 km dari kota Singkawang. Pemandangan khas pantai bisa Anda lihat di sini, pasir putih, air jernih kebiruan dan deretan pohon di sekitarnya. Jika duduk bermalas-malasan saja tidak cukup untuk Anda, silakan bermain voli, berenang, memancing atau berselancar di sini.

Fasilitas di daerah wisata ini termasuk lengkap, mulai dari hotel, cottage, restoran, toko suvenir sampai diskotik. Untuk mampu menikmati keindahan pantai ini, Anda dikenakan ongkos 10.000 Rupiah per orang.

 

9. Sinka Island Park

Sinka Island Park
Sinka Island Park

Sinka Island Park adalah taman wisata terpadu yang ada di Teluk Ma’jantuh, Singkawang. Di kawasan wisata ini terdapat kebun binatang, kolam renang hingga pantai.

Sinka Zoo ialah kebun binatang mini yang ada di daerah wisata ini. Di dalamnya terdapat sekitar 200 ekor hewan dari 62 spesies yang ada. Untuk masuk ke kebun hewan ini Anda akan dikenakan biaya 10.000 Rupiah.

Jika ingin menikmati pemandangan pantai, Anda bisa ke Pantai Banjau. Untuk masuk ke pantai ini, Anda harus membayar 20.000 Rupiah. Pantai Banjau ini tepiannya berbentukbebatuan sehingga tak cocok untuk berenang. Untuk berenang, Anda mampu ke bak renang yang sudah disediakan.

Selain itu, Anda mampu menyeberang dengan jembatan kayu ke Pulau Simping. Pulau ini disebut-sebut sebagai pulau terkecil di dunia. Menariknya, walaupun berukuran kecil, terdapat sebuah klenteng di sini. Untuk bisa menginjakkan kaki di pulau ini, Anda akan dikenakan ongkos sebesar 15.000 Rupiah.

 

10. Museum Kalimantan Barat

Museum Kalimantan Barat
Museum Kalimantan Barat

Museum ini disebut juga selaku Museum Negeri Pontianak. Tempat wisata sejarah ini berada di Jalan Jendral Ahmad Yani, Pontianak. Museum ini dibagi menjadi tiga zona yang ketiganya mempunyai koleksi yang berlainan. Mulai dari artefak temuan di Kalimantan barat, koleksi benda kerajaan, kerajinan seni dan budaya suku Dayak, hingga koleksi keramik dari Cina.

Di luar bangunan museum, terdapat sebuah taman kecil dengan jembatan kayu yang sering kali dijadikan lokasi foto oleh hadirin. Museum ini buka saban hari Selasa hingga Kamis, jam 08:00 – 16:00 dan Jumat hingga Minggu, jam 08:00 – 15:00. Hari Senin, sempurna wisata ini tutup.

Artikel Menarik Lainnya:

× Butuh Bantuan? Chat Sekarang!