Kota Medan dikenal selaku salah satu kota paling besar di Indonesia. Memiliki julukan selaku kota multi etnis, Medan juga kerap menjadi destinasi rekreasi para turis, baik domestik dan luar negeri. Apalagi, ditunjang dengan beragamnya daerah rekreasi di Medan yang mampu dikunjungi para wisatawan.
Lalu, kawasan wisata di Medan mana saja yang mampu Anda kunjungi? Sebagai bimbingan, Anda mampu menentukan untuk berkunjung ke destinasi populer berikut ini:
Daftar Isi:
- 1 1. Tjong A Fie Mansion
- 2 2. Istana Maimun
- 3 3. Masjid Raya Medan
- 4 4. Rahmat International Wildlife Museum & Gallery
- 5 5. Gedung London Sumatera
- 6 6. Kesawan Square
- 7 7. Penangkaran Buaya Asam Kumbang
- 8 8. Wonders Water World
- 9 9. Air Terjun Dua Warna Sibolangit
- 10 10. Hillpark Sibolangit
- 11 11. Pasar Belawan
- 12 12. Kuil Shri Mariamman
- 13 13. Vihara Gunung Timur
- 14 14. Balai Kota Lama
- 15 15. Masjid Al-Osmani
1. Tjong A Fie Mansion
Tjong A Fie Mansion menjadi destinasi rekreasi wajib pertama yang harus Anda kunjungi selagi berada di Medan. Tempat rekreasi di Medan ini merupakan sebuah museum yang dulunya yakni bangunan rumah milik saudagar Tionghoa terkemuka bernama Tjong A Fie. Pada tahun 2009, rumah ini secara resmi dijadikan selaku museum dan pengelolaannya dijalankan oleh keturunan Tjong A Fie.
Tercatat, rumah ini mulai dibangun pada tahun 1895 dan selesai pada tahun 1900 dengan ukuran mencapai 8.000 meter persegi. Di dalamnya terdapat total sebanyak 35 ruangan. Rumah ini hadir dengan menggunakan kombinasi antara komponen art deco, Tiongkok, serta Melayu. Konon, pembangunan rumah ini dilaksanakan dengan berdasarkan pada rancangan Cheong Fatt Tze Mansion yang ada di Penang, Malaysia.
2. Istana Maimun
Tempat rekreasi di Medan selanjutnya yang mampu Anda datangi ialah Istana Maimun. Bangunan ini kerap disebut selaku salah satu istana paling indah yang ada di Indonesia. Keunikan utama dari arsitektur istana ini adalah kombinasi komponen Melayu, Islam, India, Spanyol, dan Italia di dalamnya.
Unsur Melayu diwakili dengan pemakaian warna kuning yang mendominasi istana ini. Sementara itu, pemakaian ornamen lampu, meja, dingklik, serta pintu dorong di dalam bangunan ini merepresentasikan komponen Eropa. Tidak ketinggalan, bab atap yang memiliki lengkungan seperti bahtera terbalik ialah rancangan yang kerap ditemui di kawasan Timur Tengah.
Kondisi bangunan serta peninggalan sejarah yang tersimpan di Istana Maimun juga masih tersadar dengan baik. Wisatawan pun mampu menelusuri beragam penjuru bangunan yang memiliki luas meraih 2.772 meter dan mempunyai 30 ruangan ini. Tidak ketinggalan, ada koleksi menarik bernama Meriam Puntung yang konon ialah jelmaan dari Putri Mambang Khayali yang manis jelita dari Kerajaan Deli Tua.
3. Masjid Raya Medan
Masjid Raya Medan menjadi destinasi rekreasi wajib selanjutnya yang dapat ditelusuri di Medan. Bangunan ini mempunyai usia yang tak jauh berlawanan dengan Tjong A Fie Mansion, pembangunannya dimulai pada tahun 1906, dan tamat pada tahun 1909. Bangunannya pun sungguh khas, dengan bentuk sisi delapan dan bergaya arsitektur percampuran antara Timur Tengah, Spanyol, serta India.
Pendirian Masjid Raya Medan juga menjadi salah satu bukti toleransi antar umat beragama di Medan. Konon, Tjong A Fie turut menyumbangkan dana untuk pembangunan masjid ini. Desain yang megah memang membuat pembangunan Masjid Raya Medan butuh ongkos besar, total meraih 1 juta gulden pada saat itu.
Dengan biaya yang besar tersebut, tidak heran jikalau kemegahan masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Raya Al Mashun ini mengalahkan kemewahan istana. Apalagi, material serta perabotan di dalam masjid sengaja didatangkan dari luar negeri. Misalnya, marmer yang berasal dari Italia, beling patri dari Tiongkok, serta lampu gantung yang diimpor dari Perancis.
4. Rahmat International Wildlife Museum & Gallery
Tempat wisata di Medan berikutnya yaitu museum satwa pertama di Asia Tenggara, ialah Rahmat International Wildlife Museum & Gallery. Di daerah rekreasi di Medan yang satu ini, Anda mampu melihat eksistensi bermacam-macam jenis satwa hasil buruan yang sudah diawetkan.
Total, terdapat lebih dari 2.000 koleksi satwa yang dapat didapatkan di sini. Satwa-satwa tersebut diperoleh dari banyak sekali negara, baik yang berasal dari Asia, Afrika, atau Amerika. Jenis binatang yang diawetkan juga lengkap, mulai dari komodo, kambing gunung, macan, sampai rusa.
5. Gedung London Sumatera
Gedung London Sumatera (Lonsum) mampu menjadi destinasi selanjutnya. Gedung ini dibangun pada tahun 1906 serempak dengan kelahiran Ratu Juliana dari Belanda. Bangunan ini diirikan oleh perusahaan bernama Harrisons & Crosfield (H&C) yang berasal dari Inggris.
Gedung ini dikenal selaku gedung yang modern pada masanya. Buktinya, Gedung yang kemudian dijual ke Pemerintah Belanda ini ialah gedung pertama di Medan yang memakai lift. Keberadaan lift tersebut pun memberi akomodasi bagi para pengunjung untuk meraih total 5 lantai di gedung ini.
Saat ini, Gedung Lonsum masih dipakai sebagai area perkantoran. Oleh alasannya itu, para pengunjung yang ingin menyaksikan keunikan gedung tua ini sebaiknya memilih waktu kehadiran di final pekan, dikala kantor tidak beroperasi. Tak jarang, ada komunitas pencinta sejarah yang menyelenggarakan tur berkeliling gedung tua ini.
6. Kesawan Square
Berkunjung ke Gedung Lonsum, Anda juga disarankan untuk tak melupakan Kesawan Square. Lokasi Gedung Lonsum memang sangat berdekatan dengan kawasan wisata di Medan yang satu ini. Di sini, wisatawan tak cuma mampu memperoleh gugusan gedung tua bersejarah, tetapi ada pula bermacam-macam kafe instagramable yang mampu menjadi opsi kawasan nongkrong.
Selain itu, berkunjung ke tempat wisata ini pada malam hari juga bisa menjadi kegiatan yang menggembirakan. Anda akan menjumpai keberadaan tenda-tenda yang memberikan beragam jenis masakan. Ada sajian halal, ada pula masakan nonhalal. Tanda untuk mengetahui kuliner tersebut pun mudah, yakni atribut warna biru untuk kuliner halal dan warna merah untuk sajian nonhalal.
7. Penangkaran Buaya Asam Kumbang
Tempat rekreasi di Medan yang menarik selanjutnya ialah Penangkaran Buaya Asam Kumbang. Di daerah wisata di Medan yang satu ini, Anda mampu melihat keberadaan total sebanyak 2.700 ekor buaya dengan beragam ukuran. Mulai dari buaya yang baru saja menetas, hingga buaya berusia meraih 43 tahun dengan panjang 5 meter.
Secara khusus, tempat rekreasi di Medan ini menjadi pilihan rekreasi edukatif yang cocok bagi para pelajar. Mereka akan diajak untuk mengenal lebih akrab reptil yang satu ini. Tidak ketinggalan, para hadirin juga mampu mencoba untuk memberi makan para buaya. Cukup dengan membayar Rp35.000, Anda mampu melemparkan belibis ke kolam penuh buaya.
8. Wonders Water World
Opsi tempat wisata di Medan selanjutnya yakni Wonders Water World. Secara khusus, tempat ini menjadi pilihan menarik saat Anda ingin piknik bareng keluarga. Di sini, Anda bisa mengajak si kecil untuk mencoba beragam jenis wahana permainan air yang menggembirakan.
Dikenal sebagai waterpark paling besar berukuran internasional di Medan, wahana permainan di kawasan wisata di Medan ini memang sungguh lengkap. Anda mampu mencoba bermacam-macam jenis seluncuran air di sini, mulai dari super loop, topsy turvy, tunnel twister, pipe line, ataupun bullet bowl.
Sementara itu, untuk si kecil, tersedia kolam khusus anak yang dangkal dan kondusif. Pilihan permainan di kolam anak juga lumayan banyak, di antaranya yaitu baskom tumpah, riam buatan, serta seluncuran air mini.
9. Air Terjun Dua Warna Sibolangit
Untuk opsi tempat rekreasi alam di sekeliling Medan, Air Terjun Dua Warna Sibolangit bisa jadi pilihan yang tepat. Air menggeluti yang terletak di Kecamatan Sibolangit ini berada di ketinggian 1.270 meter di atas permukaan maritim (mdpl). Jaraknya sedikit jauh dari pusat kota Medan, sekitar 75 km.
Namun, perjalanan panjang menuju ke tempat rekreasi ini bakal terpuaskan. Air terjun ini mempunyai panorama menawan dengan air dua warnanya, yaitu biru dan putih keabuan. Perbedaan warna tersebut terjadi karena air di sini mengandung belerang dan fosfor.
Kandungan welirang dan fosfor tidak cuma berpengaruh pada warna air di tempat wisata ini. Kandungan tersebut juga menciptakan suhu air di Air Terjun Dua Warna terasa lebih hangat. Air yang berwarna biru mempunyai suhu acuh taacuh, sementara itu air yang lebih hangat punya warna keabu-abuan.
Para hadirin Air Terjun Dua Warna Sibolangit mampu menghabiskan waktu sepuasnya untuk bermain di bab bak di bawah air terjun. Kalau mau, Anda juga mampu memilih untuk berkemah di area sekitar gerojokan. Namun, tentukan untuk menjinjing perbekalan yang mencukupi dikala memutuskan untuk menginap di sini.
10. Hillpark Sibolangit
Tempat wisata keluarga selanjutnya yang dapat ditemui di sekitar Medan yaitu Hillpark Sibolangit. Tempat wisata ini beralamat di Jl. Letjend Djamin Ginting Km 45, Sibolangit, Deli Serdang. Jaraknya cukup jauh dari pusat kota medan, perlu waktu perjalanan sekitar 60 menit berkendara.
Sesampainya di kawasan wisata di sekeliling Medan ini, Anda mampu mengajak bawah umur untuk menjajal bermacam-macam wahana permainan. Wahana permainan di daerah wisata ini terbagi dalam 3 zona, yaitu The Heritage, The Lost City, serta Toon Town.
Area The Heritage mempunyai ciri khas bangunan megah ala kerajaan lengkap dengan kastel di dalamnya. Wahana permainan yang ada di sini juga menawan, termasuk di antaranya yaitu komidi putar, bumper boat, ombang-ambing, serta tidak ketinggalan yakni film berteknologi 4D.
Sementara itu The Lost City memiliki situasi seperti di zaman prasejarah lengkap dengan kerangka dinosaurus. Opsi wahana permainan di sini antara lain ialah roller coaster, ferris wheel, serta gua misteri.
Terakhir, Toon Town memperlihatkan area permainan dengan tema anak. Wahana permainannya pun memberi jaminan keamanan bagi si kecil, di antaranya yaitu kincir mini, taksi ajaib, mini bom-bom, ataupun baling-baling.
11. Pasar Belawan
Bagi para pencinta rekreasi belanja, Medan memiliki Pasar Belawan. Pasar yang satu ini populer selaku sentra penjualan berbagai kerajinan keramik. Kerajinan keramik di sini pun mampu ditemukan dalam berbagai bentuk dan harga mampu diadaptasi dengan isi kantong.
Pasar Belawan berlokasi di antara Jalan Veteran dengan Jalan Simalungun. Pasar ini pun selalu ramai oleh para hadirin. Mereka yang datang ke kawasan wisata di Medan yang satu ini tidak hanya para pelancong yang tertarik untuk membeli keramik. Banyak pula warga sekitar atau wisatawan yang datang sekadar untuk basuh mata. Apalagi, kerajinan keramik di sini memang sungguh elok.
Keramik yang mampu ditemui di pasar ini juga merupakan produk yang bermutu. Bahkan, tidak sedikit produk kerajinan keramik yang didatangkan dari Singapura ataupun China. Selain produk keramik, ada pula pedagang lain yang menjajakan produknya. Di antaranya yakni pedagang pakaian, sepatu, makanan, tas, parfum, dan lain-lain.
12. Kuil Shri Mariamman
Kuil Shri Mariamman yakni opsi daerah rekreasi di Medan yang wajib Anda kunjungi. Kuil ini berada di daerah Kampung Keling yang menjadi kawasan tinggal dominan warga keturunan India. Selain itu, kuil ini juga diketahui selaku kuil Hindu tertua yang ada di Kota Medan.
Karena berada di lingkungan daerah tinggal lebih banyak didominasi warga keturunan India, tak aneh kalau rancangan arsitektur kuil ini juga mempunyai unsur India. Hal itu terbukti dengan eksistensi pintu gerbang yang memiliki bentuk mirip menara bertingkat. Menara seperti ini lazimnya dijumpai di kuil-kuil yang ada di negara tersebut.
Tercatat, kuil ini didirikan pada tahun 1876 dan merupakan Kuil Shri Mariamman ketiga yang ada di Asia Tenggara. Selain di Medan, ada pula Kuil Shri Mariamman masing-masing di Singapura dan Penang, Malaysia. Kuil di kedua daerah itu dibangun masing-masing pada tahun 1843 dan 1883.
Sesuai dengan namanya, Kuil Shri Mariamman digunakan selaku kawasan pemujaan Dewi Shri Mariamman. Selain itu, kuil ini juga dipakai sebagai tempat untuk memuja Dewa Ganesha, Dewa Shri Vinayagar, serta Shri Murugan.
13. Vihara Gunung Timur
Keberadaan Vihara Gunung Timur yang ialah tempat ibadah warga Tionghoa Medan juga mampu menjadi opsi tempat wisata di Medan yang mempesona. Vihara ini sudah ada di Kota Medan sejak tahun 1960-an dengan luas meraih 5.000 meter persegi.
Vihara Gunung Timur ini dipercaya memiliki fengshui yang bagus, sengaja dibentuk menghadap ke arah Sungai Babura. Penentuan tersebut dipercaya mampu membawa bangunan ini mampu mendatangkan kesejahteraan.
Tempat ini tidak hanya menjadi daerah ibadah untuk para penganut Taoisme. Di samping itu, para penganut agama Budha juga turut memakai bangunan ini untuk melaksanakan ibadahnya. Para pelancong mampu tiba ke tempat ini secara gratis. Namun, perlu diamati supaya kedatangan tersebut tidak mengusik pengunjung vihara yang tengah beribadah.
Lokasinya juga sungguh strategis, berada di Jalan Hang Tuah nomor 16, Medan. Tak jauh dari daerah ini, Anda juga mampu melihat eksistensi Kuil Shri Mariamman yang berjarak sekitar 1 km. Selain itu, Masjid Raya Medan juga mampu dengan mudah dijangkau dari lokasi ini.
14. Balai Kota Lama
Kalau Anda suka menyaksikan bangunan bau tanah dengan rancangan yang klasik, Gedung Balai Kota Lama Medan mampu menjadi destinasi berikutnya. Gedung ini memiliki desain arsitektur Eropa klasik dan dibangun pada tahun 1908.
Bangunan berwarna putih ini menjadi saksi sejarah panjang Kota Medan. Pada zaman penjajahan Belanda, gedung ini digunakan selaku daerah konferensi para pejabat tinggi. Sementara itu, pada abad pendudukan Jepang, sempat muncul niatan untuk menghancurkan bangunan ini.
Saat ini, Gedung Balai Kota Lama telah menjadi destinasi wisata mempesona bagi para wisatawan. Gedung ini tercatat sebagai bagian dari kompleks Grand Aston City Hall Medan. Para pelancong pun mampu berkunjung ke sini tanpa mesti mengeluarkan uang tiket masuk alias gratis.
Untuk datang ke kawasan wisata di Medan ini, Anda tinggal menuju ke Lapangan Merdeka. Dari situ, perjalanan mampu dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 80 meter ke arah Jalan Bali Kota.
15. Masjid Al-Osmani
Terakhir, Anda dapat menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Masjid Al-Osmani yang terletak di Kecamatan Medan Labuhan. Masjid yang juga kerap disebut dengan nama Masjid Labuhan ini diketahui sebagai masjid tertua yang ada di Kota Medan.
Pembangunan masjid ini dikerjakan oleh Raja Deli ketujuh yakni Sultan Osman Perkasa Alam pada tahun 1854. Hanya saja, pembangunannya saat itu dilaksanakan menggunakan materi kayu. Baru pada rentang tahun 1870 sampai 1872, bangunan masjid ini dipermanenkan oleh Raja Deli kedelapan, Sultan Mahmud Perkasa Alam.
Desain bangunan masjid ini memiliki keunikan tersendiri, ialah perpaduan antara bagian Tiongkok, Spanyol, Melayu, India, serta Timur Tengah. Hal itu tampakpada bab pintu yang dilengkapi dengan pernak-pernik khas Tiongkok. Sementara itu, ukuran pada dinding memiliki ciri khas India. Desain arsitektur bangunan terlihat menggunakan nuansa Eropa, sementara ornamennya kental dengan komponen Timur Tengah.
Tidak ketinggalan, unsur Melayu juga sungguh terlihat mencolok pada bangunan masjid ini. Hal itu tampakdari pemakaian cat warna kuning yang menjadi warna kebanggaan Suku Melayu. Warna ini merepresentasikan kemegahan serta kemuliaan yang kemudian dipadu dengan warna hijau sebagai representasi bagian keislaman.