15 Kawasan Wisata Di Magelang Yang Wajib Dikunjungi

Mau Sewa Mobil ELF, Hiace, atau Bus Pariwisata?

Dapatkan Mobil Pariwisata Berkualitas Dengan Harga Terjangkau, Diduukung Dengan Driver Yang Handal! HartoTrans - Selalu Siap Menemani Perjalanan Wisata Anda.

Indonesia terbentang dari Sabang hingga Merauke, dihiasi sebanyak enam pulau-pulau besar yang berisikan 34 provinsi. Salah satunya tempat wisata di Magelang. Meskipun demikian, banyak orang yang belum mengetahui Tanah Air sebagai negara yang kaya akan tempat wisata, dan lebih memilih untuk melayang ke negeri orang ketika piknik. Padahal, Indonesia tak melulu hanya Pulau Bali dan Lombok, tak semata cuma Raja Ampat atau Taman Laut Bunaken. Wisata Magelang ini juga bisa dijelajahi.

Cobalah berkunjung ke Jawa Tengah, tepatnya ke Magelang, sebuah kawasan perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah spesial Yogyakarta. Tak terlalu santer terdengar, sebab kota ini tak sebesar Semarang atau Surakarta. Namun, destinasi wisata Magelang tak kalah dari wilayah-daerah lain di sekitarnya. Yuk, jelajahi Magelang dengan berkunjung ke 15 destinasi rekreasi ini!

1. Taman Kyai Langgeng

Taman Kyai Langgeng
Taman Kyai Langgeng

Tempat wisata di Magelang yang satu ini ialah sebuah taman rekreasi berbasis edukasi untuk buah hati dan keluarga. Kyai Langgeng sendiri ialah seorang pejuang kemerdekaan pada kala pemberontakan bareng Pangeran Diponegoro yang mana makamnya mampu Anda temukan di salah satu area di taman seluas 5 hektare ini. Selain itu, terdapat aneka macam akomodasi dan beragam wahana permainan seru yang bisa Anda coba di kawasan wisata di Magelang ini. Hutan buatan menjadi panorama alam paling mengagumkan yang mau setia menemani kunjungan Anda.

Tak cuma wisata alam, Anda juga bisa mengajak buah hati untuk mencoba serunya wahana air, edukasi, petualangan, permainan, sampai berwisata religi. Meskipun demikian, Anda akan dikenakan biaya embel-embel pada beberapa wahana, seperti contohnya pada wahana water ball, bak renang, dan flying fox.

Berlokasi di Jalan Cempaka No. 6 Kota Magelang, Taman Kyai Langgeng tak jauh dari pusat perbelanjaan Artos Magelang. Taman ini buka setiap hari sampai pukul 16.30 WIB dengan harga tiket masuk sebesar Rp25.000 saja.

2. Gereja Ayam

Gereja Ayam
Gereja Ayam

Tempat rekreasi di Magelang yang satu ini adalah sebuah gereja yang memang bentuknya ibarat seekor ayam duduk dengan mahkota di atas kepalanya. Destinasi rekreasi ini secara tiba-tiba amat populer semenjak dipakai sebagai salah satu latar di film legendaris Ada Apa dengan Cinta 2. Bentuk bangunannya yang unik menjadi salah satu daya tarik utama gereja ini.

Gereja Ayam mempunyai empat tingkatan. Di tingkat pertama, Anda akan memperoleh luasnya ruangan gereja yang lazimnya dipakai selaku tempat ibadah. Lalu, naik satu tingkat, Anda akan menemukan leher ayam dan paruhnya yang bergincu di tingkat selanjutnya. Di tingkatan terakhir, adalah di bab teratas, Anda akan disuguhi dengan pemandangan alam yang hebat indah.

Gereja Ayam terletak di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kabupaten Magelang, tepatnya sejauh 2,5 kilometer dari Candi Borobudur. Jika ingin berkunjung, siapkan duit tiket masuk sebesar Rp5.000 saja.

3. Bukit Tidar

Bukit Tidar
Bukit Tidar

Disebut sebagai “Pakunya Tanah Jawa”, Bukit Tidar lazimnya dipakai sebagai kawasan berlatih Akademi Militer setempat. Asal mula nama Tidar pun tak sembarang pilih. Konon katanya, pada zaman dulu, setiap orang yang berkunjung ke bukit ini senantiasa meninggal, atau dalam Bahasa Jawa disebut dengan “modar”. Ari kata Tidar sendiri pun “mati” atau “modar”.

Deretan pohon pinus yang menjulang tinggi membuat daerah rekreasi di Magelang ini masih terlihat asri dan segar. Berjalan kaki sedikit, Anda akan menemukan suatu makam keramat yang kabarnya ialah penakluk bukit ini, ialah Syaikh Subakir. Tak jauh dari makam Syaikh Subakir, ada suatu makam yang lain milik Kyai Sepanjang, ialah tombak empunya Syaikh Subakir yang panjangnya sampai tujuh meter.

4. Candi Borobudur

Candi Borobudur
Candi Borobudur

Berkunjung ke Magelang tak akan lengkap tanpa menginjakkan kaki di salah satu kawasan wisata di Magelang yang paling tersohor di dunia, Candi Borobudur. Candi yang dibangun pada rentang era ke-18 Masehi oleh kaum Dinasti Syailendra ini telah dinobatkan selaku salah satu warisan dan keajaiban dunia.

Melangkahlah ke dalamnya, dan Anda akan dibuat takjub dengan banyaknya arca. Kabarnya, ada sekitar 504 arca yang ada di bangunan bercorak Buddha ini. Meniti tangga hingga ke puncak, terdapat sebuah stupa berukuran besar yang dikelilingi oleh 72 stupa kecil lengkap dengan arca di dalamnya. Konon, bila tangan Anda mampu menjamah tangan arca, apa pun keinginan Anda akan segera terwujud.

5. Candi Mendut

Candi Mendut
Candi Mendut

Candi memang sudah menjadi sebuah destinasi wisata yang amat mempesona untuk dikunjungi. Kembali pada kala beratus tahun silam membuat kita memahami bagaimana cerita-cerita kerajaan yang telah ada saling berebut kekuasaan. Salah satu candi yang wajib Anda tuju ketika berkunjung ke Magelang yaitu Candi Mendut.

Berdasarkan catatan yang ditulis oleh seorang arkeolog bernama J.G. de Casparis, Candi Mendut dibentuk oleh kaum Dinasti Syailendra pada tahun 824 Masehi, tepatnya pada periode pemerintahan Raja Indra. Namun, bangunan ini sempat menghilang, dan ketika didapatkan dan disusun kembali pada tahun 1836 silam, bagian atapnya tidak pernah didapatkan.

Masih dari catatan yang sama, dituliskan bahwa pada era itu, Raja Indra membangun satu bangunan suci yang dinamai Wenuwana, artinya hutan bambu. Kabarnya, inilah yang membuat Casparis menyimpulkan bahwa latar belakang pembangunan Candi Mendut adalah suatu tempat suci Raja Indra.

6. Candi Pawon

Candi Pawon
Candi Pawon

Tak jauh dari Candi Mendut, jangan lupa sekalian singgah ke Candi Pawon. Pada kurun ke-20 silam, candi ini ditemukan dalam kondisi rusak di antara semak-semak. Lalu, bangunan ini pun dipugar pada tahun 1903. Tidak banyak informasi yang menceritakan wacana candi ini, tetapi dari sebuah catatan milik J.G. de Casparis, Candi Pawon dibangun lagi-lagi ketika Dinasti Syailendra sedang berkuasa.

Namun, bukti keberadaan Dinasti Syailendra selaku pemilik candi ini tidak ditemukan, karena tak adanya arca bercorak Buddha. Meskipun demikian, terdapat hiasan-hiasan berupa pohon hayati yang sampai kini dipakai sebagai simbol dari kalpataru. Hiasan ini diapit oleh Kinara-Kinari, sebuah makhluk bertubuhburung dengan kepala manusia dan pundi-pundi.

7. Ketep Pass

Ketep Pass
Ketep Pass

Adalah sebuah kawasan rekreasi di Magelang yang menghidangkan panorama alam berupa megahnya Gunung Merapi yang bisa dipandangi dari jarak yang cukup erat. Tempat wisata di Magelang yang dahulu berjulukan Gardu Pandang Ketep ini dibangun pada lahan seluas 8000 meter persegi. Di sekitarnya, terdapat banyak penjaja makanan ringan, mirip misalnya penjaja jagung bakar, mi instan, dan susu jahe.

Beberapa tahun berselang, daerah rekreasi di Magelang yang satu ini sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Tak hanya berbentukgardu pandang, kini sudah terdapat pula Museum Vulkanologi yang memperlihatkan segala isu seputar aktivitas Gunung Merapi. Selain itu, ada pula teater mini yang akan memutarkan film sejarah Gunung Merapi, perlengkapan Pancaarga, dan teropong.

8. Punthuk Setumbu

Punthuk Setumbu
Punthuk Setumbu

Ingin melihat fenomena matahari terbit atau tenggelam yang begitu mempesona? Punthuk Setumbu adalah daerah wisata di Magelang yang sempurna untuk Anda tuju. Bertemankan Gunung Merbabu dan Merapi di antaranya, tiba dan berpulangnya matahari menjadi peristiwa paling indah yang tak boleh Anda lewatkan. Siluet Candi Borobudur dari kejauhan juga akan menciptakan mata Anda makin menatap kagum dan verbal tak hentinya berdecak kagum.

Sebelum menjadi suatu destinasi rekreasi favorit, dulu Punthuk Setumbu hanyalah suatu bukit setinggi 400 meter yang dimanfaatkan oleh masyarakatlokal selaku ladang. Tersedia gazebo untuk pengunjung berleha-leha sembari menanti datang atau pulangnya matahari. Waktu yang paling tepat untuk mendatangi tempat wisata di Magelang yang satu ini adalah ketika isu terkini kemarau tiba, atau antara bulan Juni hingga Agustus.

9. Pinusan Kragilan

Pinusan Kragilan
Pinusan Kragilan

Berada di kaki Gunung Merbabu, Pinusan Kragilan ialah sebuah tempat rekreasi di Magelang yang didominasi oleh hamparan pepohonan pinus yang menjulang. Oleh para pengunjung, kawasan rekreasi ini lebih erat disapa dengan istilah Top Selfie Pinusan Kragilan. Pemberian nama ini bukan tanpa alasan, alasannya memang ada banyak sekali daerah berfoto yang pemandangannya begitu menakjubkan. Salah duanya yaitu di bab tengah hutan dan di jalanan lurus yang lokasinya tepat di sesudah pintu masuk.

Sembari menjelajah hutan dan berfoto, Anda mampu sekaligus menyusuri Sungai Selo Tumpang yang juga mengalir di sepanjang hutan pinus ini. Hanya dengan mengeluarkan uang tiket masuk sebesar Rp10.000 per orang, Anda telah bisa menerima piknik yang amat sempurna. Namun, perlu dikenang bahwa Anda tidak diizinkan untuk mendirikan tenda dan berkemah di sini.

10. Rumah Kamera

Rumah Kamera
Rumah Kamera

Seperti namanya, destinasi satu ini mempunyai bentuk yang teramat unik, yakni mirip kamera tipe DSLR dengan lensa yang panjang. Tanggol Anggien Jatikusumo, sang pemilik, adalah seorang pelukis asal Semarang yang sekarang telah usang tinggal di Pulau Dewata, Bali. Awalnya, Tanggol membangun Rumah Kamera ini hanyalah sebagai daerah untuk galeri lukisannya sekaligus sekolah lukis.

Bagian dalam rumah ini berisi hasil karya sang pemilik sendiri, baik dalam coretan pena atau adonan tinta. Terkadang, Tanggol mengunjungi rumah miliknya ini, jadi Anda bisa berjumpa dengannya bila datang pada dikala yang sempurna. Daya tarik Rumah Kamera ini ada pada bagian atapnya atau puncak lensanya. Dari sini, Anda mampu menyaksikan pemandangan Gunung Merbabu, Sumbing, dan Merapi yang memesona.

Destinasi wisata yang berlokasi di Jalan Majaksingi, Kabupaten Magelang ini mampu Anda kunjungi setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB dengan membayar ongkos masuk sebesar Rp15.000 per orang. Jangan lupa untuk mengabadikan hasil karya Tanggol yang apik dan unik dalam lensa kamera Anda, ya!

11. Museum OHD

Museum OHD
Museum OHD

Kota Magelang tak hanya kaya akan destinasi wisata yang menyajikan panorama alam nan eksotis. Anda juga mampu mendapatkan rekreasi menawan yang lain, seperti misalnya Museum OHD. Museum yang berlokasi di Jalan Jenggolo No. 14, Kota Magelang ini yaitu museum langsung milik Dr. Oei Hong Djien yang memajang semua benda-benda koleksinya. Nama museum ini pun diambil dari kependekan namanya, OHD.

Dr. Oei memulai memperlihatkan koleksinya semenjak tahun 1970 silam. Hingga kini, lebih dari 2.000 koleksi sudah terpampang di museum ini. Tempat wisata di Magelang ini buka mulai dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB saban hari, kecuali hari Selasa dan hari libur. Biaya masuk yang harus Anda bayar untuk mampu melihat koleksi Dr. Oei di museum ini yaitu Rp50.000 per orang.

12. Air Terjun Kedung Kayang

Air Terjun Kedung Kayang
Air Terjun Kedung Kayang

Air Terjun Kedung Kayang terkenal bukan hanya alasannya adalah panorama alamnya, melainkan alasannya adalah mitos di balik adanya tempat wisata di Magelang ini. Pancuran airnya berasal dari tiga mata air yang keluar dari retakan bebatuan. Di balik derasnya pancuran air, terdapat sebuah gua yang konon katanya sering digunakan untuk bertapa.

Tak berhenti hingga di situ, mitos ini pun masih berlanjut hingga pada penamaan destinasi wisata ini. Kabarnya, riam ini dinamai dari tiga orang empu, adalah Empu Khalik, Empu Panggung, dan Empu Putut. Lokasi ini ialah tempat tinggal ketiganya. Lalu, mereka pun menyelenggarakan sayembara melempar telur. Lokasi pecahnya terlu inilah yang lalu menjadi asal mula ketiga sumber pancuran airnya.

13. Air Terjun Silawe

Air Terjun Silawe
Air Terjun Silawe

Masih seputar wisata jeram, berikutnya ada Air Terjun Silawe. Lokasi destinasi wisata ini ada di Dusun Kopeng Kulon, Desa Sutopati, Kabupaten Magelang, sempurna di lereng Gunung Sumbing bab selatan. Air terjun ini tak jauh dari Gardu Pandang Ketep dan Air Terjun Kedung Kayang, tetapi masih banyak yang belum mengetahuinya alasannya adalah sulitnya terusan untuk menuju ke kawasan wisata di Magelang yang satu ini.

Saat hendak dibuka menjadi sebuah destinasi wisata, daerah ini memiliki aneka macam sarang laba-keuntungan, atau yang dalam Bahasa Jawa disebut “lawe”. Inilah yang menjadi asal mula penamaan Air Terjun Silawe. Di lokasi yang sama, Anda mampu sekalian mampir ke Curug Sigong. Pemandangan yang dihidangkan kedua penderasan ini akan menciptakan pengalaman liburan Anda makin tak terlupakan.

14. Desa Candirejo

Desa Candirejo
Desa Candirejo

Saat berkunjung ke Magelang, sempatkanlah untuk mengenal budaya dan tradisinya yang unik. Cobalah berkunjung ke Desa Candirejo, karena di desa yang berlokasi sejauh 2,5 kilometer saja dari Candi Borobudur ini, Anda akan menemukan banyak sekali cerita dari para penduduk setempat yang menawan. Kabarnya, dahulu desa ini menjadi daerah menginap para pelancong yang hendak mengunjungi Candi Borobudur.

Anda pun mampu menginap di sini dan menikmati berbagai macam rekreasi yang ditawarkan oleh para penduduk, mulai dari rekreasi agro, budaya, hingga wisata alamnya. Tak cukup hingga di situ saja, jangan lupa juga untuk mempelajari tradisi dan adat masyarakat lokal yang hingga kini masih dipertahankan dan dilestarikan eksistensinya, walaupun zaman telah berganti modern semenjak usang. Makara, saat Anda mengunjungi dan menikmati megahnya Candi Borobudur, jangan hingga lupa untuk mampir ke Desa Candirejo.

15. Pemandian Air Hangat di Candi Umbul

Pemandian Air Hangat di Candi Umbul
Pemandian Air Hangat di Candi Umbul

Sebelum pulang, relaksasikan tubuh dan anggapan Anda dengan cara mandi air hangat di Pemandian Candi Umbul. Berdasarkan penuturan masyarakat setempat, pemandian ini dulu yakni tempat sang putri raja membersihkan diri setelah menjalani aneka macam ritual yang dilangsungkan di Candi Borobudur. Lokasi pemandian ini menjadi satu dengan Candi Umbul, salah satu candi bercorak Hindu yang dibangun pada kurun ke-9 Masehi, tepatnya ketika Kerajaan Mataram kuno masih berjaya.

Dalam Bahasa Jawa, kata ‘umbul’ memiliki arti timbul. Adanya gelembung udara yang timbul dari dasar kolam menjadi asal mula nama pemandian ini. Ada dua bak yang bisa Anda pilih, masing-masing memiliki air hangat dan air biasa. Keduanya sama-sama menyegarkan tubuh, sebab Anda akan ditemani dengan panorama alam yang begitu mempesona selama berenang di kawasan wisata di Magelang yang satu ini.

Pemandian ini berada di Desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, bersisian dengan Telaga Bleder dan Curug Sekar Langit. Di sekitar lokasi, Anda akan menyaksikan sisa-sisa reruntuhan Candi Umbul yang berantakan dan dibiarkan begitu saja. Meskipun demikian, ternyata kaki atau fondasi bantu-membantu dari Candi Umbul masih belum didapatkan hingga sekarang. Kabarnya, fondasinya sudah terpendam dengan tanah dan belum bisa dipastikan letak bergotong-royong agar mampu dilaksanakan penggalian.

Lokasinya yang sejuk membuat tempat rekreasi di Magelang ini ramai dikunjungi saban hari, terlebih saat akhir pekan dan musim piknik. Oleh karena itu, semestinya Anda berkunjung lebih pagi dikala bak pemandian belum terlalu ramai. Buka mulai pukul 06.00 sampai 17.00 WIB, ongkos masuk pemandian ini yaitu sebesar Rp10.000 saja per orang.

Artikel Menarik Lainnya:

× Butuh Bantuan? Chat Sekarang!