20 Makanan Khas Batak Yang Wajib Dicoba

Mau Sewa Mobil ELF, Hiace, atau Bus Pariwisata?

Dapatkan Mobil Pariwisata Berkualitas Dengan Harga Terjangkau, Diduukung Dengan Driver Yang Handal! HartoTrans - Selalu Siap Menemani Perjalanan Wisata Anda.

Sumatra Utara populer dengan keindahan alam yang memukau, salah satunya ialah Danau Toba yang merupakan danau terbesar di Indonesia. Namun, jikalau berkunjung ke tempat ini, tentu tidak lengkap rasanya jika tidak menjajal masakan khas suku Batak–salah satu suku yang banyak mendiami daerah tersebut.

Ada banyak opsi masakan khas Batak yang mampu kau coba, mulai dari makanan ringan, lauk, sampai sambal. Apa saja itu? Berikut dua puluh daftarnya.

1 Tipa-Tipa

makanan khas batak

Jika berkesempatan tiba ke Kabupaten Toba, sempatkanlah untuk berbelanja tipa-tipa. Camilan khas Batak ini mempunyai tekstur seperti sereal gandum dan lazimnya dirasakan dengan dipadukan gula dan kelapa parut. Namun, makanan ringan ini akan terasa lebih mantap lagi jika dimakan bersama secangkir kopi atau teh.

Terbuat dari padi, pembuatan tipa-tipa ternyata cukup gampang. Setelah dipanen, padi dijemur di bawah terik sinar matahari, kemudian direndam selama dua hari. Selanjutnya, padi ditiriskan dan digongseng memakai periuk sampai matang. Setelah itu, padi yang masih panas ditumbuk, kemudian ditampi untuk memisahkan dari kulitnya.

Sebagai berita, “tipa-tipa” mempunyai arti ditumbuk berulang-ulang, nama ini diambil dari proses pengerjaan camilan tersebut. Setelah ditumbuk dan ditampi, masakan khas Batak ini pun siap untuk dihidangkan.

  • Berasal dari: Porsea, Toba Samosir, Sumatra Utara

2. Sirapege

Sirapege, itulah kuliner unik yang disuguhkan dengan bunga kembang sepatu. Bukan sekadar dekorasi, bunga tersebut sungguh-sungguh disantap layaknya lalapan. Ternyata, bunga kembang sepatu mempunyai kandungan minyak yang berfaedah untuk melindungi lambung dari pedas berlebih ketika menyantap masakan ini.

Sirapege dibentuk dari materi utama berbentukdaging sapi atau kambing. Namun, bergotong-royong nama sirapege itu sendiri berasal dari adonan kata ‘sira’ yang berarti garam, dan ‘pege’ yang berarti jahe. Kedua materi inilah yang menjadi bumbu dalam hidangan sirapege bersama beberapa bumbu lainnya.

Untuk menciptakan sirapege, potong daging kambing. Lalu, tambahkan garam dan air perasan jeruk nipis. Setelah itu, tambahkan air perasan kulit sikam untuk mematangkan dan membunuh bakteri pada daging. Selanjutnya, asapkan daging hingga kering, lalu angkat dan potong dadu.

Untuk bumbunya, siapkan irisan bawang merah, cabai, dan jahe. Setelah itu, taburkan bumbu tersebut di atas daging, tambahkan garam dan air perasan jeruk nipis, lalu campurkan secara merata. Sirapege pun siap untuk dimakan.

3. Daun Ubi Tumbuk

makanan khas batak

Di aneka macam tempat di Indonesia, daun ubi atau daun singkong memang kerap diolah selaku lauk yang enak sebagai teman makan nasi. Begitu pun di tanah batak, daun ini juga dibuat menjadi kuliner nikmat yang disebut dengan daun ubi tumbuk.

Sesuai namanya, sajian ini dibentuk dari daun ubi yang ditumbuk halus bersama bahan lainnya, yaitu kecombrang dan rimbang. Bahan yang telah halus tadi kemudian diolah bareng santan dan bumbu-bumbu lainnya. Setelah matang, daun ubi tumbuk pun siap dihidangkan untuk keluarga di rumah.

4. Daun Ubi Jantung Pisang

Selain daun ubi tumbuk, daun ubi juga mampu dimasak menjadi daun ubi jantung pisang. Seperti namanya, kuliner khas Batak ini dibentuk dari kombinasi daun ubi yang ditumbuk dan jantung pisang yang dicincang. Campuran kedua bahan tadi kemudian ditumis dengan bumbu hingga matang.

5. Sambal Tuktuk

makanan khas batak

Makanan pedas memang jadi favorit bagi kebanyakan orang di Indonesia. Tidak heran jikalau beragam sambal kerap ditemukan di aneka macam daerah. Pun di Sumatra Utara, kau mampu mencoba sambal tuktuk asal Tapanuli yang mempunyai cita rasa pedas yang khas.

Nama “tuktuk” sendiri diambil dari cara pembuatannya yang diulek (dituktuk) memakai kerikil. Meski materi-bahannya tidak jauh berlainan dengan sambal lain, sambal tuktuk memiliki cita rasa yang khas karena kehadiran andaliman selaku salah satu bahannya.

Adapun cara pembuatannya, siapkan cabe merah, tomat, cabai rawit, dan kecombrang. Setelah dicuci, rebus bahan-materi tersebut sampai layu, kemudian tiriskan. Sementara itu, siapkan juga bawang merah, bawang putih, dan kemiri. Lalu, goreng sampai matang.

Setelah itu, letakkan semua bahan tadi di atas cobek, tambahkan andaliman secukupnya, kemudian ulek. Jangan terlalu halus, uleklah sambal dengan tekstur yang agak berangasan supaya rasanya lebih lezat.

Setelah diulek, tambahkan garam, perasan jeruk nipis, dan air panas. Aduk secara merata sampai semuanya tercampur, lalu cicip sedikit. Jika rasanya telah pas, sambal tuktuk pun siap disuguhkan.

  • Dapat ditemukan di: Tapanuli hingga Mandailing Natal

6. Dali ni Horbo

Dali ni Horbo, kerap dijuluki sebagai keju Batak, yakni masakan yummy yang terbuat dari susu kerbau. Penganan asal Tapanuli ini kerap disantap oleh masyarakat Batak, dan hingga kini masih mampu ditemukan dengan mudah.

Dalam sejarahnya, pengerjaan dali ni horbo dari susu kerbau sudah menjadi tradisi sejak munculnya perkumpulan orang Batak. Makanan khas Batak ini lalu menjadi menu utama yang bisa ditemui di setiap rumah warga Batak.

Karena terbuat dari susu, dali ni horbo tentu banyak mengandung nutrisi layaknya susu yang lain mirip protein, lemak, dan karbohidrat. Namun untuk menunjukkan khasiat komplemen, kuliner ini mampu diolah dengan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, andaliman, cabe, bawang merah, dan bawang putih.

Dalam proses pembuatannya, dali ni horbo dibentuk secara tradisional tanpa memakai materi kimia. Susu kerbau yang telah diperah, direbus dalam wadah steril dengan menyertakan air nanas atau air perasan daun pepaya. Hal ini dilakukan untuk menetralisir amis amis dan menolong mengentalkan susu.

Selama perebusan, lazimnya akan terbentuk buih-buih di atas susu yang perlu diambil sedikit demi sedikit sampai susu mengental. Setelah sepuluh menit, dali ni horbo siap disuguhkan.

  • Dapat didapatkan di: sekitar Danau Toba, dari Parapat, Tarutung, sampai Pulau Samosir.

7. Lapet

makanan khas batak

Lapet, kudapan manis yang terkenal di kalangan penduduk Batak, mempunyai dua jenis tergantung pada bahan yang digunakan, yakni beras atau ketan. Meski terlihat mirip, tetapi kedua jenis lapet ini memiliki perbedaan pada teksturnya.

Pembuatan lapet beras tidaklah sulit. Caranya, beras digiling hingga jadi tepung, lalu diayak dan dikukus. Selanjutnya, beras giling tersebut lalu diayak lagi dan dicampur dengan kelapa parut, gula merah, dan garam. Setelah itu, bungkus adonan materi tersebut dengan daun pisang, kemudian kukus hingga matang.

Tidak mirip lapet ketan yang lengket, lapet beras mempunyai tekstur yang lembut dikala dikonsumsi. Selain itu, lapet beras juga mempunyai cita rasa yang bagus alami dari gula merah serta gurih dari kelapa dan garam.

Kue lapet ialah santapan wajib bagi orang-orang Batak alasannya semenjak usang sudah menjadi menu dalam program etika, kumpul keluarga, akad nikah, dan selaku kudapan sambil minum kopi di warung.

  • Dapat didapatkan di: Kabupaten Toba dan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara

8. Ombus-ombus

Ombus-ombus merupakan penganan yang cukup digandrungi oleh masyarakat Batak. Nama ombus-ombus sendiri berarti “tiup-tiup” yang mengacu pada kebiasaan menyantap kue ini ketika masih panas dengan cara meniupnya apalagi dahulu.

Sama halnya dengan lapet, ombus-ombus juga dibentuk dari beras yang haluskan, kelapa parut, dan gula merah. Namun, kedua jajananini memiliki perbedaan pada penyusunan adonannya.

Lapet dibentuk dengan mencampur semua materi menjadi campuran, lalu dikemas daun pisang dan dikukus. Sedangkan pada ombus-ombus, gula merah dijadikan sebagai isian, lalu ditutup dengan gabungan dari beras dan kelapa parut. Setelah itu, ombus-ombus dikemas dengan daun pisang dan dikukus sampai matang.

  • Dapat ditemukan di: Siborong-borong

9. Itak Gurgur

makanan khas batak

Itak gurgur adalah kuetradisional khas Batak yang umumnya disuguhkan dalam acara etika tertentu. Kata gurgur di sini mempunyai arti “membara” sebab si pemberi berharap agar orang yang memakan itak gurgur mempunyai semangat yang membara.

Sama mirip lapet, itak gurgur juga dibentuk dari itak, adalah beras yang dihaluskan dengan cara tradisional. Pun rasanya juga gurih dan elok, mirip dengan lapet. Namun, perbedaan kedua jenis makanan ini terletak pada proses pembuatannya.

Cara membuat itak gurgur bahu-membahu cukup simpel. Bahan-bahan seperti itak, kelapa muda parut, gula pasir, dan air panas diaduk hingga membentuk campuran. Kemudian, campuran tersebut dicetak secara manual menggunakan kepalan tangan. Selesai, itak gurgur pun siap dirasakan tanpa perlu diolah.

Biasanya, itak gurgur dibuat bukan untuk disimpan, melainkan untuk langsung dikonsumsi. Karena tidak diolah, camilan ini biasanya mampu bertahan selama sehari saja.

10. Itak Pohul-Pohul

Selain itak gurgur, kuliner khas Batak lain yang juga dibentuk dari beras giling yaitu itak pohul-pohul. Sebenarnya, bahan-materi yang dipakai dalam pengerjaan itak pohul-pohul sama persis dengan itak gurgur. Selain itu, pembuatannya juga hampir serupa, yaitu dicetak menggunakan tangan.

Perbedaan antara itak gurgur dan itak pohul-pohul terletak pada ada tidaknya proses pengukusan. Itak gurgur tidak dikukus, sedangkan itak pohul-pohul dikukus terlebih dulu sebelum disajikan. Makara, itak gurgur tidak lagi disebut itak gurgur bila dikukus, melainkan akan berubah nama menjadi itak pohul-pohul.

  • Berasal dari: Tapanuli

11. Sasagun

makanan khas batak

Satu lagi kuliner khas Batak yang yang dibuat dari beras, sasagun juga layak untuk dirasakan. Camilan tradisional dari Batak Toba ini yang dibuat dari bahan-materi yang sama mirip lapet, ialah beras yang dihaluskan, gula merah, dan kelapa.

Pembuatan sasagun dilaksanakan dengan menyatukan bahan-bahan menjadi suatu adonan. Dalam kondisi kering, gabungan tersebut kemudian disangrai sampai matang. Setelah matang, sasagun pun mampu pribadi dirasakan.

Pada zaman dulu, sasagun menjadi makanan yang sering dipercaya dalam kondisi khusus, seperti saat memasuki hutan atau ketika perang di periode penjajahan. Selain itu, makanan ini juga kerap dijadikan bekal ketika merantau.

Bukan hal yang ajaib mengingat sasagun bisa bertahan lama dan sungguh mudah untuk dirasakan. Karena itulah masakan ini bisa dijadikan sebagai pengganti nasi yang mampu disantap kapan pun.

12. Kacang Sihobuk

Sesuai namanya, kacang sihobuk merupakan penganan yang berasal dari Desa Sihobuk, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Meskipun terlihat sama mirip kacang kebanyakan, tetapi kacang sihobuk memiliki keunikan tersendiri dari proses pengolahannya.

Pertama-tama, kacang dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Lalu, kacang tersebut direndam sekitar dua sampai tiga jam biar higienis dari tanah yang melekat. Setelah itu, kacang tersebut disangrai menggunakan pasir dalam suatu wadah hingga matang.

Kacang yang telah matang kemudian dipilah sebelum dikemas dan dijual. Kemasan kacang sihobuk ini terbilang unik sebab mempunyai rancangan yang seragam berwarna merah putih. Namun ada satu hal yang membedakan antara produk kacang sihobuk satu dengan yang lain, adalah nama produsennya.

  • Dapat ditemukan di: sejumlah toko di sepanjang jalan dari Sipoholon sampai ke Tarutung, Tapanuli Utara

13. Na Tinombur

makanan khas batak

Bagi penggemar masakan ikan, na tinombur mampu jadi kuliner yang patut dicoba. Biasa dihidangkan dalam program keluarga, hidangan ini dibentuk dari materi dasar berbentukikan mujair atau ikan mas. Kata tombur sendiri dapat diartikan selaku “mengairi” atau “membasahi” yang merujuk pada proses melumuri bumbu pada ikan.

Bumbu atau tombur inilah yang menjadi bagian utama dari na tinombur, terdiri dari bahan-materi mirip bawang merah, jeruk nipis, jahe, kemiri, dan andaliman. Andaliman akan menciptakan menu ini lebih pedas dan gurih. Sebelum dilumuri bumbu, ikan mujair atau ikan mas mesti dipanggang atau digoreng apalagi dulu.

14. Naniura

Di Jepang ada sashimi, sedangkan di Tanah Batak ada naniura. Meski sama-sama memakai ikan yang tidak dimasak, naniura sebetulnya berbeda dari sashimi dalam penyajiannya. Naniura dihidangkan dengan bumbu, sedangkan sashimi dinikmati tanpa bumbu.

Untuk membuat naniura, ikan mas dibersihkan terlebih dulu dengan mencampakkan sisik dan kotoran. Ikan kemudian dibelah dua dan dihilangkan durinya. Setelah itu, ikan tersebut dilumuri dengan air perasan jeruk nipis biar tidak anyir.

Untuk bumbunya, siapkan andaliman, utte jungga, bawang putih, bawang merah, cabai merah , kacang tanah, kemiri, kunyit, ketumbar, dan kecombrang. Kemudian, sangrai semua bumbu tersebut, kemudian tumbuk hingga halus.

Setelah ikan dan bumbu siap, lumuri ikan dengan bumbu, kemudian diamkan sekitar 4-5 jam. Dalam waktu tersebut, ikan akan mengalami proses fermentasi sehingga akan matang walaupun tidak dimasak.

  • Berasal dari: Tanah Batak terutama wilayah Toba, Pulau Samosir, Danau Toba, Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan.

15. Dekke Na Niarsik

makanan khas batak

Selain naniura, terdapat hidangan ikan khas Batak lain yang disebut dengan dekke na niarsik atau ikan yang dikeringkan. Pemberian nama tersebut berasal dari proses memasaknya, yaitu diolah secara terus-menerus sampai kering. dengan bumbu andaliman dan asam cikala.

Dihidangkan dalam upacara budbahasa tertentu, dekke na niarsik ternyata mempunyai filosofi tersendiri dalam kehidupan masyarakat Batak. Dalam pembuatan dekke na niarsik, ikan tidak disisiki sebelum diolah. Hal ini merepresentasikan citra kehidupan manusia secara utuh.

Awalnya, ikan yang dipakai berupa “ikan ihan” yang banyak hidup di Danau Toba. Namun alasannya adalah makin langka, ikan tersebut diganti dengan ikan mas yang dianggap lebih hemat dan berwarna emas yang menggambarkan kemakmuran.

16. Mi Gomak

Salah satu sajian yang populer di antara masakan khas Batak yaitu mi gomak. Konon, nama mi gomak berasal dari teknik penyajiannya yang dulunya dikerjakan dengan cara “gomak” yang mempunyai arti “ambil” atau “peras”. Kaprikornus, mi tersebut digomak atau digenggam dengan tangan kosong sebelum disajikan di atas piring.

Sampai saat ini, masih ada penjual mi gomak yang menjaga cara penghidangan dengan memakai tangan, meski dilapisi sarung tangan atau plastik. Namun, tak sedikit juga yang telah memakai sendok atau garpu dalam penyajiannya.

Kendati terlihat seperti mi aceh, mi gomak memiliki ciri khas tersendiri sebab  menggunakan bumbu andaliman. Selain itu, mi gomak juga menggunakan mi lidi besar yang membuat tekstur mi lebih padat, kenyal, dan tidak gampang putus. Hal itu pasti berlawanan dengan mi Aceh yang menggunakan mi telur atau mi kuning.

Mi gomak mampu diolah baik sebagai mi goreng ataupun mi kuah. Untuk varian mi kuah, mi lazimnya akan dipisahkan dari kuah dan sambalnya. Kuah tersebut nantinya disiramkan ke mi dan disuguhkan selagi panas. Sedangkan untuk mi goreng, mi biasanya diolah dengan cara ditumis memakai sedikit air.

  • Mi gomak merupakan kuliner khas daerah sekitar Danau Toba (Porsea, Balige, Laguboti, Tarutung, hingga Tapanuli Selatan)
  • Juga mampu didapatkan di Medan, Siantar, Parapat, Labuhan Batu, Sibolga, sampai Deli Serdang

17. Hare

makanan khas batak

Hare merupakan bubur kuning yang terbuat dari tepung beras, timun, kunyit, kencur, dan santan. Biasanya, hare juga ditambah dengan nangka untuk memperkaya rasa dan aroma. Makanan ini sering dijumpai dalam pesta orang Batak.

Selain lezat, hare ternyata juga berguna untuk menambah stamina dan menciptakan badan lebih sehat. Kuliner ini dahulunya kerap diberikan kepada wanita yang sedang hamil muda. Hare bahkan juga dipercaya dapat mengembangkan kesuburan sehingga sering diberikan juga terhadap wanita yang sulit hamil.

18. Manuk Napinadar

Kerap disajikan dalam pesta adat tertentu, manuk napinadar biasanya dihidangkan dalam suasana sukacita mirip pernikahan, kelahiran, atau dikala akan merantau. Hidangan khas Batak ini dibentuk dari ayam kampung Jantan yang melambangkan kegagahan dan keberhasilan.

Manuk napinadar ternyata mempunyai filosofi tersendiri bagi warga Batak. Ketika menu ini diberikan kepada seseorang, orang tersebut diharapkan memperoleh berkat dan kesehatan yang berlimpah.

Untuk pembuatannya, ayam dipanggang kemudian dilumuri dengan darah dari ayam itu sendiri dan diaduk dengan bumbu, lalu dimasak. Kombinasi darah dan bumbu ini akan menciptakan kuah yang gurih dan kental.

Karena mengandung darah, manuk napinadar tidak halal dimakan. Namun, bagi kamu yang beragama Islam, makanan ini juga juga mampu dirasakan dengan tidak menggunakan darah, melainkan diganti dengan kelapa parut.

19. Saksang

makanan khas batak

Saksang adalah kuliner khas Batak yang dibentuk dari daging cincang, mampu berupa daging babi atau anjing. Daging ini kemudian dimasak dengan bumbu rempah, baik dengan darah sembelihan binatang tersebut atau tanpa darah.

Adapun bumbu rempah yang dipakai, ialah bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, cabe, jahe, andaliman, lengkuas, kunyit, serai, daun jeruk purut, dan daun salam.

Saksang merupakan salah satu makanan yang terkenal dalam khazanah kuliner Batak bersama babi panggang, arsik, dan daun ubi tumbuk. Masakan-masakan tersebut kerap dihidangkan di kedai makan tradisional Batak yang disebut Lapo.

Karena mengandung daging babi atau anjing dan juga darah, saksang ialah masakan nonhalal sehingga dihentikan dikonsumsi bagi mereka yang beragama Islam. Namun dalam pesta ijab kabul orang Batak, lazimnya hidangan untuk tamu ajakan muslim sudah dipisahkan dari masakan nonhalal ini.

20. Tanggo-Tanggo

Tanggo-tanggo merupakan kuliner khas Batak yang yang dibuat dari daging babi atau anjing sama seperti saksang. Begitu pun dengan bumbunya, juga mirip dengan bumbu saksang.

Perbedaan antara saksang dan tanggo-tanggo yakni ukuran potongan daging tanggo-tanggo lebih besar, ialah sebesar kepalan tangan. Hal ini pasti berlainan dengan daging saksang yang dicincang kecil-kecil.

Nah, itulah daftar makanan khas Batak yang mampu dicoba ketika berkunjung ke Sumatra Utara. Namun kalau belum sempat ke sana, tidak perlu khawatir. Kamu mampu kok membuat sendiri masakan Batak di rumah dengan mengikuti resep di internet.

Artikel Menarik Lainnya:

× Butuh Bantuan? Chat Sekarang!