20 Pola Alat Musik Ritmis Tradisional Dan Modern

Mau Sewa Mobil ELF, Hiace, atau Bus Pariwisata?

Dapatkan Mobil Pariwisata Berkualitas Dengan Harga Terjangkau, Diduukung Dengan Driver Yang Handal! HartoTrans - Selalu Siap Menemani Perjalanan Wisata Anda.

Alat musik ritmis mempunyai aksara suara yang unik dan menjadi salah satu bagian penting dalam lagu. Terdapat banyak pola alat musik ritmis yang mempunyai irama yang mengasyikkan dan menghibur kau serta merilekskan anggapan.

Beragam alat musik ritmis ini bisa dimainkan dengan cara yang berlainan – beda, seperti digesek, dipukul, hingga dipetik. Alat musik ritmis ini memiliki kegunaan hanya selaku pengiring dan pengatur tempo lagu yang hendak menciptakan membangun situasi lagu menjadi lebih mengasyikan.

Alat Musik Ritmis Tradisional Dan Modern

Beberapa teladan alat musik ritmis ini sering dipakai oleh beberapa musisi untuk melengkapi lagu yang dibuatnya. Alat musik ritmis mempunyai peranan yang penting dalam mengisi pertunjukan musik, menjaga tempo, sampai sebagai selaku instruksi pindah ke bagian selanjutnya.

1. Rebana

Rebana merupakan salah satu alat musik ritmis yang sungguh terkenal di Indonesia, alat musik ini biasanya digunakan untuk memainkan musik ritmis dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian, sholawatan, dan acara-program perayaan yang lain.

Rebana terbuat dari bahan dasar kayu atau logam yang memiliki permukaan membulat, dengan ukuran diameter sekitar 30-40 cm. Di Indonesia, rebana dapat ditemukan dalam banyak sekali ukuran dan jenis, mirip rebana besar, rebana kecil, atau rebana gendang.

Rebana umumnya dimainkan oleh sekelompok orang yang disebut selaku “rebana ensemble”. Dalam memainkan rebana, para pemain akan duduk di sekitaralat musik tersebut dan menghantam permukaannya dengan menggunakan telapak tangan atau alat pemukul seperti kayu atau karet.

Saat ini, rebana sudah mengalami kemajuan dalam penggunaannya. Banyak musisi dan seniman Indonesia yang mulai memakai rebana dalam musik pop dan rock. Selain mempunyai fungsi musikal, rebana juga mempunyai nilai budaya yang sangat tinggi di Indonesia.

2. Tamborin

Tamborin adalah alat musik ritmis yang digunakan dalam berbagai genre musik, mulai dari musik tradisional sampai musik pop dan rock. Alat musik ini terdiri dari cincin kecil yang terbuat dari kayu atau plastik dengan jingling atau kacang yang tergantung di sekitar cincin.

Kacang atau jingling ini akan berbunyi saat tamborin digoyangkan. Tamborin umumnya dimainkan dengan cara digoyangkan atau dipukul. Saat digoyangkan, tamborin akan menciptakan bunyi yang lebih lembut, sementara ketika dipukul, suaranya akan lebih keras.

Biasanya, pemain tamborin juga menggunakan tangan bebasnya untuk menekan cincin tamborin dan menghasilkan suara yang berlawanan. Tamborin sering dipakai untuk menyertakan ritme dan warna pada musik. Alat musik ini dapat dimainkan bersama-sama dengan alat musik lain mirip drum, gitar, bass, dan lain sebagainya.

Selain itu, tamborin juga sering dipakai dalam pentastari, alasannya bunyi yang dihasilkan dari tamborin dapat menolong para penari dalam mempertahankan irama. Namun, seiring dengan pertumbuhan zaman, tamborin mulai digunakan dalam berbagai genre musik terbaru seperti pop, rock, dan bahkan hip-hop.

Banyak musisi terkenal yang menggunakan tamborin dalam lagu-lagu mereka, mirip Ringo Starr dari The Beatles, Roger Taylor dari Queen, dan Taylor Hawkins dari Foo Fighters. Untuk memainkan tamborin dengan baik, diperlukan keahlian dan latihan yang cukup.

3. Tifa

Tifa ialah alat musik ritmis tradisional dari Papua yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Alat musik ini dipakai dalam banyak sekali program adab mirip akad nikah, upacara akhlak, dan pertunjukan seni. Tifa mempunyai bentuk mirip tongkat dan lazimnya terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas dan bawah.

Bagian atas tifa berbentukbulatan yang terbuat dari kulit binatang mirip kulit kambing atau kulit sapi yang diregangkan dan diikat dengan tali yang terbuat dari serat tanaman. Sedangkan bab bawah yang dibuat dari kayu yang diukir dengan motif-motif tradisional Papua. Penggunaan tifa dalam suatu acara akhlak mempunyai makna yang sungguh penting bagi masyarakat Papua.

Tifa digunakan untuk memberikan sinyal bahwa sebuah acara akan secepatnya dimulai, menunjukkan semangat dan kekuatan terhadap para penari, serta menghidupkan semangat gotong royong dalam masyarakat. Selain itu, tifa juga mampu dimainkan secara solo atau bahu-membahu dengan alat musik lainnya seperti gendang, suling, dan biola.

Tifa lazimnya memegang tugas sebagai pengatur tempo atau ritme sehingga semua alat musik dapat berpadu dengan harmonis. Meskipun tifa sudah ada semenjak zaman dahulu, namun alat musik ini masih terus dilestarikan hingga dikala ini. Bahkan, dikala ini telah banyak musisi Papua yang membuat lagu-lagu dengan menggunakan tifa sebagai alat musik pengiring.

4. Kendhang

Kendhang adalah alat musik ritmis yang berasal dari Jawa dan Bali. Kendhang memiliki bentuk mirip dengan drum, tetapi mempunyai ukuran yang lebih besar. Alat musik ini umumnya digunakan selaku pengiring dalam aneka macam jenis musik tradisional Jawa dan Bali, seperti gamelan dan wayang kulit.

Kendhang terbuat dari kayu atau kulit hewan mirip sapi atau kambing. Pada bab atasnya terdapat dua buah kulit yang digunakan sebagai membran, sedangkan pada bagian bawahnya terdapat corong atau tabung yang berfungsi selaku resonator. Ada dua jenis kendhang yakni kendhang ketipung dan kendhang gendang.

Selain sebagai alat musik pengiring dalam musik tradisional, kendhang juga sering digunakan dalam pentasseni mirip tari tradisional dan dalam banyak sekali acara adab seperti akad nikah dan upacara keagamaan. Penggunaan kendhang dalam acara-acara akhlak juga memiliki nilai filosofis yang sangat penting.

Kendhang dianggap selaku alat musik yang mampu menghubungkan manusia dengan alam semesta, karena bunyi kendhang dianggap dapat membuat energi kasatmata yang dapat memperkuat ikatan sosial antara insan. Pemain juga harus bisa menyesuaikan permainannya dengan musik dan gerakan yang dijalankan oleh para penari atau dalang.

Kendhang sebagai alat musik tradisional mempunyai nilai sejarah dan budaya yang sangat penting. Kendhang bukan cuma sekadar alat musik, namun juga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang menempel pada budaya Jawa dan Bali. Oleh karena itu, tugas kendhang sebagai salah satu simbol kebudayaan Indonesia sungguh penting untuk dilestarikan dan dijaga keberadaannya.

5. Triangle

Triangle adalah alat musik ritmis yang berupa segitiga dengan sisi-segi yang yang dibuat dari logam atau baja. Alat musik ini memainkan peran penting dalam banyak genre musik mirip jazz, musik klasik, dan musik rakyat.

Triangle diyakini berasal dari Asia dan kemudian diperkenalkan ke Eropa pada abad ke-18. Pada mulanya, triangle dipakai selaku pengiring musik orkestra dan sering dimainkan oleh pemusik perkusi. Namun, seiring berjalannya waktu, penggunaan triangle meluas ke berbagai genre musik.

Pada lazimnya , triangle dimainkan dengan menggunakan tongkat atau beater kecil yang yang dibuat dari logam atau kayu. Triangel sendiri umumnya dipasang pada holder atau pegangan yang dibuat khusus untuk memudahkan pemainnya dalam memegang dan memainkannya.

Permainan triangle yang bagus membutuhkan teknik khusus. Biasanya, pemain akan menahan bagian bawah alat musik dengan jari-jarinya, sementara beater akan digerakkan dengan tangan lainnya. Suara yang dihasilkan oleh triangle adalah suara bergetar dan tajam yang sangat terdengar. Triangle memiliki tugas penting dalam banyak lagu, terutama di genre musik klasik.

6. Gong

Gong adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang terkenal dan dipakai untuk aneka macam acara dan upacara. Gong berisikan plat logam berbentuk bulat dengan tepi yang melengkung ke atas. Plat logam ini dipukul dengan sebatang palu atau tongkat kayu untuk menciptakan bunyi yang keras dan bergetar.

Gong biasanya digunakan dalam sebuah golongan musik yang diketahui dengan sebutan gamelan. Gamelan ialah suatu ansambel musik tradisional Indonesia yang berisikan aneka macam jenis alat musik mirip gong, kendang, saron, dan bonang.

Alat musik ritmis gong sungguh penting dalam gamelan alasannya adalah berfungsi sebagai pengatur ritme dan tempo musik. Terdapat beberapa jenis gong yang biasa dipakai dalam gamelan, antara lain gong ageng, kempul, kenong, dan bonang.

Selain digunakan dalam gamelan, gong juga sering digunakan dalam upacara adab dan keagamaan di Indonesia. Misalnya dalam upacara ijab kabul, gong digunakan untuk memberikan instruksi permulaan sebelum program dimulai dan juga sebagai pengatur tempo selama acara berjalan.

7. Kenong

Kenong yaitu alat musik yang berasal dari Jawa dan Bali yang dipakai sebagai alat musik ritmis dalam gamelan. Alat musik ini mempunyai bentuk seperti mangkuk besar yang yang dibuat dari logam, lazimnya tembaga atau campuran tembaga dan perunggu.

Kenong dimainkan dengan menghantam bagian tengah mangkuk memakai pemukul kayu yang disebut tabuh. Kenong mempunyai suara yang berlawanan-beda tergantung pada ukuran dan materi pembuatannya.

Kenong yang lebih besar dan yang dibuat dari perunggu akan menghasilkan suara yang lebih dalam dan berat, sementara kenong yang lebih kecil dan yang dibuat dari tembaga akan menghasilkan suara yang lebih terperinci dan cerah. Fungsi utama kenong dalam gamelan yaitu selaku alat ritmis yang menunjukkan irama dasar atau gendhing.

Kenong dimainkan secara bergantian dengan alat musik ritmis lainnya mirip gong, kendang, dan kempul. Kenong juga sering dipakai selaku tanda atau sinyal dalam suatu pertunjukan gamelan. Kenong juga mempunyai nilai simbolis dan spiritual dalam kebudayaan Jawa dan Bali.

8. Kastanyet

Kastanyet terbuat dari kayu atau bahan keras yang lain yang diukir menjadi sepasang cakram kecil yang bisa digerakkan dengan jari-jari tangan. Kastanyet berasal dari Spanyol dan sering dipakai dalam musik tradisional Spanyol, namun kini alat musik ini telah diketahui di seluruh dunia.

Untuk memainkannya, kamu harus memegang kastanyet di antara jari-jari tengah dan jari elok. Kemudian, dengan cara mempercepat atau melambatkan gerakan jari-jari tangan, pemain mampu menghasilkan banyak sekali macam ritme dan nada.

Selain digunakan dalam musik tradisional Spanyol, kastanyet juga sering digunakan dalam musik flamenco dan musik Latin. Selain itu, kastanyet juga sering digunakan dalam orkestra sebagai alat musik perkusi. Kastanyet juga bisa dimainkan serentak dengan alat musik lain, mirip gitar atau biola, untuk menghasilkan irama yang lebih kompleks.

Kastanyet sering digunakan dalam tarian Spanyol, di mana pemain lazimnya memainkan alat musik ini sambil menari. Selain itu, kastanyet juga sering dipakai dalam seni pertunjukan lainnya, mirip teater dan film. Dalam film, kastanyet sering dipakai untuk memberikan imbas suara yang dramatis pada adegan-adegan tertentu.

9. Conga

Conga adalah salah satu alat musik ritmis yang populer di seluruh dunia, terutama di Amerika Selatan dan Karibia. Alat musik ini berasal dari Afrika dan diperkenalkan oleh orang Afrika ke Amerika Selatan dan Karibia selama masa ke-19. Conga memiliki bentuk mirip tabung panjang dan umumnya terbuat dari kayu, kulit binatang, atau materi sintetis.

Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan dan jari. Conga umumnya dimainkan dalam kalangan, bersama dengan instrumen musik yang lain seperti marakas, guiro, dan gong. Seiring dengan kemajuan musik, conga menjadi makin terkenal dan sering digunakan dalam aneka macam genre musik seperti salsa, jazz, dan funk.

Banyak musisi terkenal yang menggunakan conga dalam karya mereka, mirip Tito Puente, Mongo Santamaria, dan Poncho Sanchez. Untuk memainkan conga dengan baik, diperlukan teknik yang bagus dan keahlian yang memadai. Ada beberapa teknik dasar yang perlu dikuasai, mirip teknik slap, open tone, dan bass tone.

Selain itu, conga juga mesti diatur dengan benar untuk menciptakan bunyi yang maksimal. Ketinggian dan ketegangan kulit mesti diadaptasi supaya menciptakan bunyi yang manis. Selain itu, posisi pemain juga mesti diatur dengan benar agar dapat memainkan conga dengan mudah dan tenteram.

10. Gender

Gender ialah alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Bali yang memiliki fungsi sebagai alat musik ritmis dalam upacara etika maupun acara-program tradisional. Gender sendiri terdiri dari dua jenis ialah gender wayang dan gender barung.

Gender wayang merupakan jenis gender yang paling lazim ditemui di Bali. Gender ini biasanya dimainkan dalam pentaswayang kulit sebagai pengiring gamelan. Sedangkan gender barung ialah jenis gender yang lebih besar dan memiliki jumlah plat logam yang lebih banyak ketimbang gender wayang.

Pemain gender lazimnya menggunakan teknik pembelahan nada atau disebut “dua nada satu pemukulan”. Artinya dengan satu pemukulan, pemain gender mampu menghasilkan dua nada yang berbeda secara bersama-sama. Teknik ini menciptakan suara gender menjadi unik dan khas.

11. Marakas

Marakas adalah alat musik ritmis yang sangat terkenal di seluruh dunia, alat musik ini berisikan sepasang tabung kecil yang terbuat dari kayu atau plastik, dan diisi dengan biji-bijian atau benda kecil lainnya yang dapat menghasilkan suara dikala digoyangkan.

Marakas biasanya digunakan dalam berbagai jenis musik, mulai dari musik rakyat hingga musik terbaru seperti rock dan pop. Sejarah marakas dapat ditelusuri kembali ke peradaban Aztec dan Maya di Mesoamerika. Alat musik ini diketahui dengan nama “rattles” dan dipakai dalam upacara keagamaan dan musik tradisional.

Penggunaan marakas dalam musik mampu memberikan imbas ritmis yang menarik dan memperbesar nuansa musik yang berlainan. Bunyi yang dihasilkan oleh marakas sangat unik dan berbeda dengan alat musik ritmis yang lain seperti drum atau perkusi.

Selain digunakan dalam musik, marakas juga sering dimanfaatkan dalam berbagai program, seperti upacara keagamaan, pentasteater, dan tarian. Selain itu, terdapat juga marakas elektronik yang memakai teknologi terbaru untuk menghasilkan suara. Dalam memainkan marakas, teknik yang dipakai adalah dengan menggoyangkan alat musik ini dengan tangan.

12. Simbal

Simbal atau cymbal merupakan salah satu alat musik yang memainkan tugas penting dalam suatu grup band atau orkestra. Alat musik ritmis ini berisikan suatu plat logam bundar yang lazimnya terbuat dari paduan timah dan tembaga.

Simbal pertama kali diperkenalkan di Timur Tengah pada periode ke-14 dan digunakan selaku alat musik ritual dan militer. Fungsi utama simbal dalam sebuah grup musik yakni sebagai alat musik ritmis. Alat ini juga dapat digunakan untuk memperlihatkan imbas bunyi yang menarik dan dinamis pada lagu, khususnya pada bagian-bab yang menegangkan dan dramatis.

Selain itu, simbal juga sering digunakan untuk menandai simpulan suatu lagu atau untuk memberikan imbas suara yang dramatis pada final sebuah bab. Simbal terdiri dari berbagai macam, di antaranya ialah crash cymbal, ride cymbal, hi-hat cymbal, dan splash cymbal.

Pemilihan jenis simbal yang tepat sangat penting dalam memainkan suatu lagu. Seorang drummer mesti memilih jenis simbal yang cocok dengan fatwa musik yang dimainkan dan memberikan imbas bunyi yang sempurna pada lagu yang dimainkan. Selain itu, cara memainkan simbal juga penting dalam membuat ritme yang sempurna pada sebuah lagu.

13. Cajon

Cajon terbuat dari kayu dan memiliki bentuk kotak dengan ukuran yang bervariasi. Di dalam cajon terdapat lubang bunyi yang memungkinkan bunyi yang dihasilkan alat musik ini lebih beragam dan dinamis.

Cara memainkan cajon sangat gampang, adalah dengan duduk di atas cajon dan menghantam bab permukaan kotak kayu tersebut dengan tangan. Suara yang dihasilkan dapat dikelola dan dimodifikasi dengan cara mengganti posisi tangan dan kekuatan tekanan pada permukaan kotak kayu.

Cajon sering dipakai selaku alat musik pengiring dalam musik Latin, Flamenco, dan musik akustik lainnya. Cajon juga sering dipakai selaku pengganti drum kit dalam musik akustik untuk memperlihatkan imbas ritmis yang lebih unik dan otentik. Banyak musisi yang menentukan cajon sebagai alat musik alasannya adalah argumentasi praktis.

Cajon memiliki ukuran yang relatif kecil dan gampang dibawa-bawa, sehingga musisi dapat membawa alat musik ini ke mana saja dan memainkannya di aneka macam kawasan. Selain itu, cajon juga dapat dimodifikasi dengan aneka macam suplemen aksesoris seperti pedal untuk menertibkan suara bass dan snare.

14. Timpani

Timpani atau juga dikenal sebagai drum orkestra yakni alat musik ritmis yang sering dipakai dalam orkestra modern. Alat musik ini mempunyai sejarah yang panjang dan penting dalam dunia musik, dan sudah menjadi bagian penting dari berbagai jenis musik dari zaman klasik sampai terbaru.

Timpani memiliki bentuk lingkaran dan berbahan dasar tembaga atau logam. Alat musik ini memiliki dua bab utama, yaitu badan atau shell dan membran atau kulit drum. Badan drum berupa lingkaran dengan diameter yang berbeda-beda, umumnya antara 20 sampai 32 inci. Kulit drum lazimnya terbuat dari materi binatang seperti kulit sapi, kambing atau domba, dan dapat dikontrol ketegangannya untuk menciptakan nada yang berlainan.

Timpani biasanya dimainkan dengan menggunakan sepasang stik drum yang disebut dengan “timpani mallets” atau “timpani sticks“. Stik drum ini terbuat dari kayu atau serat karbon dengan kepala bulat yang yang dibuat dari materi yang lebih lunak mirip bulu atau wol. Pemain timpani lazimnya menggunakan tangan untuk menyetel nada dan ketegangan membran drum sebelum dimainkan.

Timpani lazimnya digunakan untuk menawarkan tekanan dan kekuatan pada sebuah musik, serta memberikan nada yang dalam dan dramatis pada bagian-bab yang penting dalam suatu komposisi. Selain itu, timpani juga mampu menunjukkan efek khusus dengan cara dimainkan dengan teknik tertentu seperti roll, glissando, atau trill.

Teknik-teknik tersebut dapat menghasilkan suara yang unik dan dramatis dalam suatu komposisi. Dalam orkestra modern, timpani lazimnya dimainkan oleh satu orang pemain, namun dalam orkestra besar, terdapat beberapa timpani yang dimainkan secara berbarengan.

15. Bedug

Bedug umumnya dimainkan pada program-program penting seperti pernikahan, sunatan, maupun upacara keagamaan. Bedug memiliki bentuk yang mirip dengan drum, tetapi ukurannya jauh lebih besar dan lazimnya yang dibuat dari kayu atau kulit hewan.

Cara memainkan bedug sangatlah unik dan berbeda dengan cara memainkan alat musik yang lain. Pemain bedug harus memukul kulit bedug dengan memakai telapak tangan, sehingga bunyi yang dihasilkan sangatlah khas dan berlawanan dengan alat musik ritmis yang lain. Untuk menghasilkan suara yang optimal, pemain bedug harus memiliki kekuatan dan kecepatan tangan yang baik.

Selain itu, ada beberapa teknik khusus yang harus dikuasai oleh pemain bedug agar mampu menghasilkan bunyi yang merdu dan serasi. Salah satu teknik yang penting yakni teknik “gesek”, yaitu cara memainkan bedug dengan menggosokkan jari pada kulit bedug. Teknik ini sangatlah penting untuk menciptakan suara yang halus dan lembut.

Pada zaman dahulu, bedug sering digunakan selaku alat komunikasi dalam aktivitas perang atau pertempuran. Bedug digunakan untuk menunjukkan isyarat atau tanda kepada pasukan, baik untuk menyerang maupun mundur. Namun, seiring berjalannya waktu, bedug mulai digunakan dalam acara keagamaan maupun kegiatan budaya.

16. Saron

Saron umumnya dipakai selaku alat musik ritmis dalam gamelan. Saron memiliki bentuk seperti dengan xilofon, tetapi memiliki beberapa perbedaan pada cara penggunaannya. Saron yang dibuat dari kayu dengan bentuk seperti kotak dengan lubang di bab bawahnya.

Di atas kayu tersebut terdapat logam yang disusun dengan interval nada tertentu. Logam tersebut dipukul menggunakan satu buah pemukul, sehingga menciptakan bunyi yang berbeda-beda sesuai dengan interval nada yang dihasilkan.

Saron lazimnya dipakai sebagai alat musik ritmis dalam gamelan. Alat musik ini berfungsi untuk menawarkan ritme yang terstruktur dan mengiringi alunan musik gamelan yang lain. Saron kadang-kadang dimainkan bareng dengan instrumen gamelan yang lain mirip gong, kendang, dan suling.

Selain dipakai dalam gamelan, saron juga mampu dimainkan secara solo atau dalam golongan kecil. Saat dimainkan secara solo, saron dapat menciptakan suara yang lembut dan menenangkan. Namun, saat dimainkan bersama-sama dengan instrumen gamelan yang lain, saron dapat memperlihatkan nuansa musik yang lebih kompleks dan teratur.

Saron menjadi salah satu alat musik yang terkenal dan terkenal di Indonesia. Alat musik ini terkadang dipakai dalam program-acara adat, seperti upacara budpekerti, pernikahan, dan acara keagamaan.

17. Guiro

Guiro yakni salah satu alat musik yang sangat penting dalam musik Latin. Alat musik ritmis ini memiliki bentuk yang unik, biasanya terbuat dari kayu atau logam dengan bentuk silinder panjang yang dibentuk mirip wadah.

Di permukaan luarnya, terdapat serangkaian gesekan atau pahatan kecil yang menunjukkan suara tabrakan yang khas dikala dipukul dengan alat pukul yang disebut striker. Suara guiro yang khas menjadi sungguh penting dalam musik Latin sebab mampu menawarkan ritme yang besar lengan berkuasa dan mempesona.

Alat musik ini sering dimainkan dalam banyak sekali genre musik, seperti salsa, merengue, dan rumba. Bahkan dalam musik pop modern, suara guiro juga kerap dimasukkan selaku komponen ritmis untuk menunjukkan nuansa yang lebih mempesona.

Cara memainkan guiro juga cukup gampang, dengan menempatkan guiro di tangan yang dominan dan striker di tangan lainnya, pemain mampu menggesek striker pada permukaan guiro dengan gerakan yang cepat dan berulang-ulang. Suara ukiran yang dihasilkan akan menawarkan ritme yang besar lengan berkuasa dan mempesona, serta dapat diubahsuaikan dengan tempo musik yang sedang dimainkan.

Selain menjadi alat musik yang penting dalam musik Latin, guiro juga menjadi simbol dari budaya Puerto Rico. Di sana, guiro sering dijadikan sebagai suvenir khas yang dibuat dengan aneka macam bentuk dan ukuran yang unik. Meskipun tampaksederhana, guiro mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk ritme musik Latin.

18. Darbuka

Darbuka yaitu salah satu alat musik ritmis yang berasal dari Timur Tengah. Alat musik ini diketahui dengan banyak sekali nama mirip doumbek, dumbek, atau tablah di aneka macam negara di Timur Tengah dan Afrika Utara. Darbuka adalah alat musik yang sungguh populer di kelompok musisi dan pecinta musik di seluruh dunia karena suaranya yang khas dan unik.

Darbuka yang dibuat dari materi keramik, logam, atau kayu. Bentuknya berupa seperti cawan dengan leher panjang dan sisi-sisi yang melengkung. Di bab bawah darbuka, terdapat membran yang terbuat dari kulit kambing atau domba yang direntangkan dan diikat dengan tali di sekeliling bagian bawah darbuka.

Bagian atas membran berbentuk lingkaran dan umumnya yang dibuat dari materi plastik atau kulit binatang. Teknik memainkan darbuka sangat beragam tergantung dari negara dan budaya asal alat musik tersebut. Di Mesir, darbuka dimainkan dengan posisi yang lebih datar dan lebih sering dipukul pada bagian tengah membran untuk menghasilkan suara yang lebih keras dan jelas.

Darbuka umumnya dimainkan untuk mengiringi tarian atau lagu tradisional di program-acara akad nikah, pameran, atau pesta. Namun, darbuka juga sering dimainkan sebagai alat musik soliter untuk improvisasi atau pentassolo.

19. Octoban

Octoban adalah alat musik ritmis yang terdiri dari serangkaian drum tabung yang dirancang untuk menghasilkan nada yang tinggi dan jernih. Alat musik ini berisikan delapan drum tabung yang disusun dalam urutan ukuran yang berlawanan, mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar.

Octoban pertama kali diperkenalkan pada tahun 1978 oleh perusahaan drum asal Amerika Serikat, Pearl Drums. Alat musik ini diciptakan oleh drummer dan penulis lagu legendaris Frank Zappa, yang ingin menciptakan nada drum yang unik dan berlainan dari alat musik ritmis yang sudah ada pada dikala itu.

Dibuat dengan materi dasar kayu atau fiberglass, setiap drum octoban mempunyai diameter yang lebih kecil dari drum bass pada umumnya, dengan tinggi yang lebih panjang. Ukuran drum terkecil memiliki diameter sekitar 6 inci, sedangkan yang terbesar mencapai 14 inci.

Alat musik ini juga sering digunakan dalam musik orkestra untuk menambahkan warna dan dinamika dalam aransemen musik. Dalam memainkan octoban, drummer mesti mempunyai teknik khusus untuk menciptakan suara yang maksimal.

20. Bongo

Bongo yaitu alat musik ritmis yang sangat populer di seluruh dunia yang berasal dari Afrika Barat dan lalu menyebar ke Amerika Selatan, Karibia, dan Amerika Utara. Bongo berisikan dua drum kecil yang disusun secara berdampingan.

Drum yang lebih besar disebut hembra atau bayan dan drum yang lebih kecil disebut macho atau okonkolo. Kedua drum ini mempunyai suara yang berlawanan-beda dan dipukul dengan tangan tanpa menggunakan alat bantu. Bongo sering dipakai dalam musik Latin dan Afro-Cuban, serta musik pop dan jazz.

Alat musik ini sangat fleksibel dan mudah dibawa ke mana saja, sehingga sering dipakai oleh musisi jalanan dan grup band yang melakukan tur. Bongo juga sangat terkenal di kelompok pemula alasannya adalah mudah dipelajari.

Pada mulanya, bongo digunakan sebagai alat musik ritual dalam budaya Afrika. Namun, seiring dengan perkembangan musik modern, bongo menjadi semakin terkenal dan digunakan dalam banyak sekali genre musik. Untuk memainkan bongo, seseorang harus mengikuti beberapa teknik dasar.

Dalam musik modern, bongo sering dimainkan bersama dengan instrumen lain mirip gitar, bass, dan drum. Pemain bongo umumnya menyesuaikan ritme dan tempo dengan instrumen lain untuk membuat musik yang harmonis dan mengalir dengan baik.

Itulah 20 alat musik ritmis yang umum digunakan untuk melengkapi suatu nada, bermacam-macam alat musik ini memiliki cara permainan yang berlawanan-beda dan unik. Alat musik ini juga bisa dijadikan pengatur tempo dan jeda nada biar sebuah musik lebih terarah.

Artikel Menarik Lainnya:

× Butuh Bantuan? Chat Sekarang!