Makanan khas Aceh memiliki cita rasa yang khas dan unik. Pasalnya, banyak sekali macam rempah khas banyak didapatkan di provinsi ini. Hal ini memengaruhi kuliner khas daerah tersebut. Makara, jangan heran jika kau akan memperoleh aneka macam macam makanan yang kaya rasa sebab penggunaan aneka macam jenis rempah aromatik dan enak.
Nah, artikel ini akan mengajak kamu untuk mengintip beberapa makanan khas dari provinsi Aceh yang ada di ujung barat kepulauan Indonesia.
Daftar Isi:
- 1 1. Mie Aceh
- 2 2. Rujak Aceh
- 3 3. Kuah Masam Keu-Neung
- 4 4. Kuah Sie Itek
- 5 5. Kuah Pliek U
- 6 6. Ungkot Kemamah
- 7 7. Sate Matang
- 8 8. Kuah Beulangong
- 9 9. Mie Jalak Sambang
- 10 10. Nasi Gurih
- 11 11. Gulai Kambing Khas Aceh
- 12 12. Sie Reuboh
- 13 13. Bubur Kanji Rumbi
- 14 14. Ayam Tangkap
- 15 15. Kue Adee
- 16 16. Kue Timphan
- 17 17. Kembang Loyang
- 18 18. Kue Bhoi
- 19 19. Meuseukat
- 20 20. Bohromrom
- 21 21. Kue Keukarah
1. Mie Aceh
Rasanya hidangan Mie Aceh telah erat terdengar di pendengaran. Pasalnya, kuliner khas Aceh ini telah banyak tersedia di berbagai kawasan di Indonesia. Biasanya, restoran yang menyuguhkan Mie Aceh juga menawarkan menu mirip martabak dan teh tarik.
Mie aceh berbahan dasar tepung terigu berwarna kuning. Teksturnya kenyal dan lazimnya diolah dengan banyak sekali macam sayur dan rempah sehingga menciptakan cita rasa yang kaya. Mie Aceh mampu disajikan dengan aneka macam cara, seperti goreng, kuah, dan disuguhkan dengan banyak sekali isian, seperti daging, telur, kepiting, dan makanan maritim yang lain.
Menu ini memakai banyak rempah dan bumbu mirip:
- jintan,
- kapulaga,
- cabe merah,
- kunyit,
- lada,
- bawang merah,
- bawang putih,
- kecap anggun,
- cuka,
- daun bawang,
- daun seledri,
- garam.
Karena banyaknya bumbu dan rempah yang dipakai, tidak aneh bila kuliner ini sangat kaya rasa. Ketika dihidangkan, emping dan melinjo ditambahkan di segi piring sebagai perhiasan.
2. Rujak Aceh
Kamu pecinta buah dan masakan pedas? Jangan lupa mencoba Rujak Aceh, ya! Hidangan ini bekerjsama tidak jauh berlawanan dari rujak bagus yang biasa ditemui di Jawa. Kamu akan mendapatkan pecahan buah mirip biasa yang disiram dengan saus rujak yang cantik, segar, dan pedas.
Perbedaannya dari rujak anggun kebanyakan adalah penggunaan buah rumbia. Buah rumbia cuma mampu ditemukan di Sumatra. Rasanya ialah variasi dari cantik dan sepat sehingga cocok dipadukan dengan bumbu rujak yang manis dan pedas.
Bahan kuah rujak ini antara lain:
- buah mangga kweni, potong kecil
- cabe rawit
- gula jawa
- gula pasir
- garam
- air asam jawa
- terasi
Uniknya, rujak ini juga umumnya dihidangkan cuek supaya kian terasa segar dan lezat disantap di dikala cuaca panas.
3. Kuah Masam Keu-Neung
Jika dilihat sekilas, kuliner ini terlihat mirip kare. Meskipun demikian, rasanya ternyata sangat berbeda. Sesuai dengan namanya, hidangan ini memiliki rasa yang condong masam dan segar.
Makanan ini berbahan dasar ikan tongkol, kakap, bandeng, atau tenggiri. Ikan diolah dengan cara direbus dalam air mendidih yang sudah diberi berbagai macam bumbu. Bumbu yang digunakan antara lain:
- bawang merah dan putih,
- cabe,
- kunyit,
- jahe,
- daun jeruk,
- belimbing wuluh.
Belimbing inilah yang memberikan rasa asam yang menyegarkan.
4. Kuah Sie Itek
Makanan berikutnya juga ialah hidangan berkuah dan ialah salah satu yang paling populer di Aceh. Meskipun memakai itik atau belibis selaku bahan terutama, kuah sie itek sama sekali tidak bau. Hal ini karena penggunaan terlalu banyak rempah dan bumbu aromatik yang mampu menghilangkan aroma bebek tersebut.
Berbagai bumbu dan rempah yang dipakai untuk menciptakan kuah sie itek antara lain yaitu:
- ketumbar,
- merica,
- jintan,
- jintan ikan,
- kapulaga putih,
- bunga lawang,
- pala,
- bawang merah,
- bawang putih,
- cabe merah kering,
- kayu bagus,
- kunyit,
- jahe,
- kemiri,
- serai,
- daun salam
- daun pandan.
Penggunaan begitu banyak rempah ini tidak hanya menghilangkan anyir bau belibis atau itik, tetapi juga menciptakan cita rasa yang khas dan kaya. Jadi, tak mengherankan kalau sajian ini menjadi begitu terkenal di tempat pengerjaan asalnya.
5. Kuah Pliek U
Kuah pliek u sekilas memang menyerupai gulai, namun isi dan rasanya sangat berlawanan. Menu ini ialah gulai khas dari Aceh yang memakai bumbu dasar ampas kelapa renta yang telah diperas minyaknya. Ampas kelapa inilah yang disebut dengan nama pliek u.
Masakan ini mencampurkan aneka macam macam sayuran mirip:
- kacang panjang,
- daun melinjo beserta buahnya,
- kecombrang,
- kacang tanah,
- daun pepaya,
- dan lain-lain.
Semua materi ini dimasukkan dalam satu panci dan dimasak bersamaan. Agar makin lezat dan segar, buah belimbung wuluh kering juga disertakan ke dalam panci untuk memperkuat rasa kuah pliek u.
6. Ungkot Kemamah
Makanan khas Aceh berikutnya yaitu Ungkot Kemamah yang diolah dengan memakai materi dasar ikan tongkol atau cakalang. Untuk mengolah makanan ini, pertama kamu memerlukan ikan yang telah direbus dan dikeringkan. Ikan ini mengalami proses pengawetan dan menjadikannnya sangat keras seperti kayu.
Ikan tersebut kemudian dipotong agar lebih mudah dimakan. Kemudian, ikan diolah dengan beragam adonan bahan mirip;
- kentang,
- cabai hijau,
- santan,
- dan banyak sekali jenis rempah lainnya.
Menurut cerita, masakan ini ialah makan yang dimakan para pejuang Aceh dikala berperang melawan penjajah. Pasalnya, ikan yang sudah mengalami proses pengawetan secara alami ini tidak gampang bau dan tahan usang. Karena itulah, para pejuang mampu dengan gampang menjinjing makanan ini sebagai lauk ketika mereka berperang.
7. Sate Matang
Indonesia mempunyai terlalu banyak jenis dan varian sate berdasarkan daerah asalnya. Aceh juga mempunyai sate khas yang diberi nama sate matang. Nama ini berasal dari kawasan pertama kalinya sate ini dibuat, adalah di Kota Matang Glumpang Dua, Bireuen.
Sekarang, sate ini sudah banyak didapatkan di luar kota Matang dan kamu bisa mnemukannya di beberapa kota besar di Aceh sampai Medan.
Sate matang memakai daging kambing sebagai materi dasarnya. Namun, ada juga yang lebih memilih memakai daging sapi sebab harga daging kambing yang cenderung lebih mahal.
Sama mirip proses pengerjaan sate kebanyakan, daging diiris kecil dan ditusuk memakai bacokan sate. Kemudian, sate tersebut direndam dalam adonan bumbu rempah sebelum kemudian dibakar sampai matang dan siap dikonsumsi.
Yang membedakan sate matang dengan sate lain di pulau Jawa yakni bumbu yang dipakai. Jika sate di Jawa umumnya memakai kuah kacang dengan rasa manis dan gurih, sate matang menggunakan adonan rempah-rempah. Bahan rempah yang dipakai antara lain:
- bunga lawang,
- kapulaga,
- cengkeh,
- kayu anggun, dan
- merica,
8. Kuah Beulangong
Kuah Beulangong menggunakan daging sapi dan sayur nangka sebagai materi utamanya. Sekilas memang menyerupai gulai, tetapi makanan ini tidak menggunakan santan, melainkan parutan buah kelapa. Meskipun demikian, menu ini memiliki rasa gurih yang menambah kelezatan kuah beulangong.
Makanan ini lazimnya disuguhkan saat ada program besar dan dimasak menggunakan kuali tanah liat berukuran besar. Pemakaian kuali tradisional mirip ini ternyata mampu menunjukkan aroma anyir dan menciptakan kuah beulangong makin sedap.
9. Mie Jalak Sambang
Selain mie Aceh, ada juga mie jalak sambang yang tidak boleh dilewatkan. Mie ini memang tampaksederhana, namun rasanya yang gurih dan asin ternyata memiliki kelezatannya tersendiri. Belum lagi dengan aneka macam toping yang memperbesar cita rasa, seperti:
- kepingan daging ikan,
- taoge,
- seledri, dan
- daun bawang.
Mie jalak sambang adalah jenis mie sederhana yang tidak memerlukan banyak bumbu maupun cara menciptakan yang kompleks. kau hanya perlu merebus mie kuning hingga matang. Kemudian, menyajikannnya dengan kuah kaldu dan beri toping istimewa di atasnya sesuai selera kau.
10. Nasi Gurih
Sesuai dengan namanya, nasi ini memang memiliki rasa yang gurih dan lezat. Rasa dan bahan bakunya sama dengan nasi uduk, ialah nasi. Meskipun demikian, bumbu dan rempah yang dipakai ternyata tidaklah sama.
Nasi gurih tidak menggunakan rempah-rempah sebanyak nasi uduk dan cuma memakai santan untuk menerima rasa gurih yang lezat tersebut. Rempah yang digunakan nasi gurih antara lain:
- daun pandan,
- daun jeruk,
- bawang serai, dan
- serai.
Nasi gurih dari Aceh lazimnya disajikan dengan banyak sekali macam lauk atau sayur pendamping. Lauk yang ditawarkan antara lain yakni telur dadar, ikan goreng, dan macam-macam lauk yang lain.
11. Gulai Kambing Khas Aceh
Gulai Kambing dari Aceh ini memiliki rasa yang begitu yummy. Selain itu, busuk tidak sedap dari kambing juga hilang ketika dimasak. Berbagai rempah yang dipakai antara lain:
- kemiri,
- ketumbar,
- jahe,
- kemiri,
- kayu elok,
- cengkeh,
- kapulaga,
- kunyit,
- lada,
- daun temuru,
- serai,
- dan lain-lain.
Masakan ini juga menggunakan bumbu lain seperti cabai kecil, cabai kering, cabai merah besar, bawang putih, dan bawang merah.
Jika gulai lazimnya memakai santan untuk memperbesar rasa gurih dan mengentalkan kuah, gulai dari Aceh ini berbeda. Gulai kambing khas Aceh menggunakan kelapa parut dan kelapa giling untuk memperlihatkan rasa gurih.
12. Sie Reuboh
Sie Reuboh yang dibuat dari olahan daging sapi atau kambing rebus. Proses memasaknya tidak butuhmenumis bumbu. Kamu cuma perlu menghaluskan beberapa bumbu mirip:
- cabe merah,
- cabai rawit,
- jahe,
- kunyit, dan
- lengkuas.
Proses pengerjaan Sie Reuboh dimulai dengan membersihkan daging dan lemak sapi atau kambing kemudian dipotong dadu besar. Selanjutnya, masukkan belahan daging ke dalam panci tanah liat beserta garam kunyit debu, dan cabai abu. Kemudian, masukkan bumbu yang sudah dihaluskan dan rebus hingga air menyusut sambil sesekali dicampur.
Selanjutnya, tambahkan cuka dan aduk rata. Lalu, tambahkan lagi sedikit air sampai merendam daging dan terus masak dengan api kecil hingga air dalam panci menguap. Beri kepingan cabe merah besar dan tambah sedikit air lagi dan biarkan mendidih. Barulah sue reuboh siap disajikan.
Sie Reuboh umumnya disuguhkan pada program-acara khusus seperti akad nikah, program keluarga besar, atau dikala berkumpul dengan teman dan keluarga. Makanan ini sungguh populer di Aceh dan menjadi salah satu makanan yang wajib dicoba bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.
13. Bubur Kanji Rumbi
Makanan khas Aceh selanjutnya yaitu bubur kanji rumbi yang merupakan hidangan istimewa di bulan bulan berkat. Bubur ini lazimnya disuguhkan selaku hidangan kudapan yang disediakan di masjid yang ada di Aceh.
Hidangan ini dibuat dari beras yang ditumbuk, lalu direbus dengan berbagai macam rempah khas serempak dengan merebus ayam. Karena itulah, jadinya ialah sajian bubur yang gurih dan membangkitkan selera, sangat sesuai disantap dikala berbuka puasa. Biasanya, bubur kanji rumba ini juga disajikan dengan taburan udang dan kepingan daging semoga makin terasa lezat dan bergizi.
14. Ayam Tangkap
Selanjutnya adalah ayam tangkap, menu khas Aceh yang juga sudah diketahui dan digemari oleh penduduk dari luar Aceh. Bagaimana tidak, selain enak, menu ayam ini ternyata menyehatkan dan memasaknya juga sungguh gampang.
Selain ayam, kau juga perlu mempersiapkan beberapa materi lainnya mirip lada, bawang putih, kemiri, garam, lada, dan jahe yang dihaluskan. Kemudian, lumuri ayam dengan bumbu halus ini dan diamkan sampai bumbu meresap.
Setelah bumbu dirasa cukup meresap, ayam digoreng di minyak panas selama 5-10 menit sampai matang. Ketika digoreng, aneka macam macam daun aromatik seperti:
- daun pandan,
- daun kari, dan
- irisan cabai hijau
Semua dimasukkan untuk menambah aroma dan rasa yang lezat pada ayam goreng. Setelah ayam matang dan teksturnya menjadi garing, ayam mampu diangkat dan siap dihidangkan.
15. Kue Adee
Kue tradisional Aceh juga tidak kalah yummy, salah satunya adalah kudapan manis adee. Kue yang juga disebut dengan bingkang ini bertekstur lembut dan memiliki rasa yang legit dan manis. Bahan utama kue ini ialah telur bebek, itulah mengapa citarasanya berlainan dari kudapan manis pada umumnya.
Untuk membuat kudapan manis adee, telur belibis dikocok dengan gula sampai mengembang. Selanjutnya, santan kental, tepung terigu, vanili, garam, dan margarin juga dimaukkan sambil terus dicampur hingga merata. Setelah campuran tercampur merata, langkah berikutnya adalah memangganggnya sampai matang.
Meskipun proses pembuatannya sederhana, rasanya dijamin enak dan rasanya tidak akan cukup makan satu potong saja. Kue tradisional ini akan terasa makin enak selaku kudapan manis pendamping minum teh atau kopi di sore hari.
16. Kue Timphan
Kue lain yang juga khas Aceh ialah kue timphan yang umumnya bisa kau temuai saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Kue ini biasanya dipakai selaku menu utama saat menyambut tamu. Karena itulah masyarakat Aceh biasanya menciptakan kue timphan ketika hari penting saja.
Bahan-materi untuk membuat kudapan manis ini antara lain yakni tepung ketan, air kapur sirih, santan, dan pisang raja yang telah dihaluskan. Semua bahan ini dimasak dalam panci sampai mengental. Kemudian tahap berikutnya yakni menciptakan isian yang terbuat dari buah nangka yang diolah sampai menjadi custard.
Terakhir, bahan dikemas menggunakan daun pisang dan dikukus dengan api sedang hingga matang. Hasilnya adalah kudapan manis timphan khas yang lezat. Rasanya yang anggun dan legit menciptakan kudapan manis ini sangat sesuai kalau dinikmati sambil minum kopi pahit,
17. Kembang Loyang
Kue kembang loyang bahu-membahu juga mampu ditemui di tempat lain, tetapi namanya berlawanan. Di Betawi, contohnya, kudapan manis ini disebut dengan nama kue kembang goyang. Sesuai namanya, kudapan manis ini memang berupa mirip bunga dan memiliki tekstur yang renyah mirip kerupuk.
Kue ini yang dibuat dari adonan tepung beras yang diaduk dengan santan. Kemudian, gabungan dicetak memakai alat khusus yang berbentuk bunga dan digoreng memakai minyak panas sampai gabungan lepas dari alat pencetak.
Kembang loyang biasanya dihidangkan ketika hari raya sebagai kudapan untuk para tamu. Konon kue ini melambangkan filosofi umat muslim yang lemah seperti campuran cair kemudian menjadi kuat sesudah bulan mulia.
18. Kue Bhoi
Kue Bhoi umumnya disuguhkan sebagai oleh-oleh untuk para tamu di program hajatan besar. Kue ini telah ada sejak zaman dahulu dan masih abadi dan diketahui luas sampai kini. Bentuknya bermacam-macam seperti bunga, bintang, ikan, dan lain-lain.
Meskipun bentuknya sederhana, tetapi jangan salah, proses pengerjaan kudapan manis ini ternyata cukup rumit, lho! Butuh keteguhan dan keuletan tinggi agar bisa menciptakan kue bhoi dengan bentuk yang cantik dan rasa yang lezat.
Kue ini bantu-membantu mirip dengan bolu tetapi dicetak dan dipanggang hingga bertekstur garing. Kue ini akan terasa lezat dikala dikonsumsi dengan cara mencelupkannya ke dalam kopi atau teh.
19. Meuseukat
Meskipun bentuknya mirip kudapan manis pie, meuseukat bergotong-royong lebih mirip dengan dodol alasannya rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut. Rasanya yang bagus didapatkan dari buah nanas yang ialah salah satu materi utama kue ini. Selain itu, kau juga akan memerlukan bahan lain seperti:
- tepung terigu,
- gula, dan
- air jeruk
kamu akan kesulitan mencari kue ini di toko sebab meuseukat umumnya hanya dibuat saat ada perayaan atau hajatan khusus. Biasanya, pembeli mesti memesan dahulu kue ini dari jauh-jauh hari biar bisa dipakai untuk acara hajatan. Untungnya, beberapa toko dan gerai souvenir khas Aceh kini ada yang mulai memasarkan meuseukat.
Meuseukat memiliki filosofi khas yang menjadikannya mempunyai kedudukan tinggi di antara kue tradisional Aceh yang lain.
Masyarakat Aceh diketahui mempunyai kebiasaan memperlakukan tamu dengan sangat sopan dan hormat. Hal ini tidak cuma tercermin dari perilakunya saja, tetapi juga dari makanannya. Warna putih kudapan manis meusukat menjadi cerminan hati masyarakat Aceh yang jernih ketika menyambut tamu.
20. Bohromrom
Kue Bohromrom berskala mungil dan sungguh mirip dengan kelepon. Bahkan, bahan baku dan cara pembuatannya juga tidak jauh berlainan. Yang membedakan keduanya hanyalah warnanya. Bohromrom berwarna kecokelatan, sedangkan klepon berwarna hijau karena ditambah daun suji untuk menciptakan warna hijau yang manis dan cerah.
Di Aceh, kudapan manis ini identik dengan bulan Ramadan. Pasalnya, rasanya yang manis membuat kudapan manis ini laris anggun selaku hidangan untuk berbuka puasa. Bentuknya yang lingkaran kecil dengan balutan kelapa parut membuatnya mudah dimakan dan enak dengan adonan rasa anggun dan gurih.
Gula merah yang pecah di ekspresi ketika makan Bohromrom juga menunjukkan sensasi menggembirakan tersendiri. Kue ini sebetulnya sangat mudah dibentuk. Bahkan, bahannya juga gampang didapat, ialah:
- tepung ketan,
- kelapa parut,
- gula merah,
- garam, dan
- daun pandan.
21. Kue Keukarah
Hidangan terakhir ialah kue keukarah, cemilan enak berupa bulan sabit dan mirip sarang burung. Cemilan tradisional ini juga ialah menu yang umum didapatkan ketika peringatan budbahasa dan hari raya. Meskipun demikian, kudapan manis ini bisa dinikmati kapan saja dengan secangkir kopi untuk berpangku tangan.
Jika dilihat dengan saksama, kudapan manis ini berupa mirip jaring yang berlapis-lapis. Warna cokelat gelap dan aroma khas karamel yang menyeruak menjadi penanda rasa cantik kue ini. Selain itu, sebab berbahan utama tepung beras, kue ini juga memiliki tekstur yang renyah dikala digigit.
Kue ini sungguh populer di Aceh. Karena itulah, keukarah juga sering digunakan sebagai buah tangan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Aceh. Berbagai gerai kios oleh-oleh khas Aceh menyediakan kudapan manis ini untuk para pelancong yang ingin membeli.
Nah, itulah tadi beberapa kuliner khas Aceh yang tidak cuma yummy, namun juga sarat makna dan sejarah. Selain 21 masakan di atas, pasti masih ada banyak lagi menu khas Aceh yang tidak kalah enak. Makara, bila kau berkunjung ke negara serambi Mekah ini, jangan lupa untuk mencoba banyak sekali kulinernya yang lezat dan kaya rempah-rempah, ya!