A la carte yakni istilah tata cara penyajian hidangan restoran berbintang dan hotel kelas atas terapkan.
Mungkin beberapa dari kau pernah melihat ungkapan ini pada kedai makanan-restoran cepat saji niscaya bertanya-tanya, kenapa restoran cepat saji juga memiliki sajian a la carte? Sebenarnya, apa sih arti dari istilah tersebut?
Berikut penjelasannya:
Yuk simak penjelasan berikut ini biar kamu lebih paham dengan perumpamaan a la carte.
Daftar Isi:
Apa itu A La Carte?
Ala carte ialah sebuah perumpamaan dari Bahasa Perancis yang mempunyai arti “according to the card” dalam Bahasa Inggris atau “sesuai dengan kartu” dalam Bahasa Indonesia.
Maksud dari kata tersebut mengacu terhadap menu makanan yang tersedia di restoran. Semua hidangan tersebut meliputi:
- Appetizer – Menu Pembuka
- Main Course – Menu Utama
- Dessert – Menu Penutup
Pengunjung restoran dengan bebas bisa memilih jenis makanan apa yang mereka inginkan dari menu yang ada di sebuah kedai makanan sesuai dengan selera kuliner mereka dan membayar hidangan yang mereka pilih
Istilah ini ialah revolusi dari metode kedai makanan yang terjadi pada periode ke-19.
Pada saat itu, setiap restoran hanya akan memberikan sistem table d’hôte yang mempunyai arti pengunjung cuma dapat menikmati makanan yang telah mereka memutuskan sebelumnya.
Menu inilah yang lalu mereka suguhkan untuk semua pengunjung yang hendak mengambil bagian. Tanpa ada opsi lain selain hidangan yang sudah ada dihadapan pengunjung.
Menilai dari sistem hidangan table d’hôte sungguh tidak efisien dan membuat banyak banyak masakan sisa yang terbuang.
Akhirnya muncullah sistem a la carte yang menawarkan bermacam-macam jenis kuliner yang dapat pengunjung pesan sesuai dengan selera makan mereka.
Menu A La Carte
Menu A’la Carte: Adalah suatu susunan menu, di mana setiap masakan yang dicantumkan pada daftar masakan tersebut diikuti dengan harga tersendiri.
Karakteristik A La Carte
- Menu ini mempunyai bermacam-macam varian ketimbang menu table d’hôte yang memiliki banyak tempat untuk mempersiapkan kuliner daripada menu a la carte.
- Menawarkan aneka macam macam opsi masakan dan minuman berdasarkan jenis dan klasifikasi.
- Setiap item di hidangan mempunyai narasi kecil di bawah hidangan makanannya untuk menjelaskan jenis sajian tersebut.
- Koki akan memasak hidangan setelah menerima pesanan masakan dari pramusaji. Sehingga kuliner ini dapat tersaji dengan baik dan masih hangat.
- Setiap makanan mempunyai waktu persiapan yang berlawanan-beda.
- Harga kuliner jauh lebih mahal ketimbang table d’hôte menu dan memerlukan banyak tempat dan perlengkapan dapur yang lebih banyak.
- Biasanya, masakan ini memperlihatkan menu musiman yang bermacam-macam dan mahal.
- Semua masakan pembuka, sajian, salad, dan makanan epilog dapat konsumen pesan secara terpisah
- Hidangan yang kerap memakai sistem ini nyaris ada di semua jenis perjuangan kuliner dan minuman. Kecuali ketika perjamuan, katering penerbangan, katering institusi, dan katering pertemuan yang lain.
Karena memiliki banyak opsi makanan dan minuman, kadang-kadang manajemen kedai makanan tidak mampu mengenali kenaikan pemesanan dari setiap masakan.
Hal ini membuat industri kedai makanan sukar untuk mengatur persediaan materi baku dan memastikan sisa masakan yang terbuat jauh lebih minim ketimbang menu table d’hôte.
Berikut yakni gaya-gaya hidangan masakan yang harus kau pahami:
Gaya Menu A La Carte dan Semi A La Carte
- Breakfast Menu
Hampir semua menu sarapan pagi berasal dari kedua segmen a la carte dan semu a la carte.
Contoh hidangan a la carte pada sajian sarapan pagi menunjukkan jus, buah, sereal, telur, daging, pancake, French toast, waffle, roti, menu pendamping, dan minuman. Sedangkan untuk segmen semi umumnya memperlihatkan varian kombinasi dari makanan.
Biasanya, hidangan sarapan memiliki karakteristik seperti berikut ini:
- Meskipun hidangan sarapan di tawarkan di banyak kedai makanan kelas atas dan hotel besar, umumnya harga menu sarapan ini lebih mahal. Meskipun begitu, sajian sarapan ini memberikan masakan dengan harga yang wajar.
- Beberapa menu sarapan pagi akan dipersiapkan sesudah pemesanan telah dilakukan.
- Menu sarapan pagi biasanya mempunyai koki yang handal untuk menyediakan kuliner secara cepat.
- Pelayanan gaya Amerika lazimnya memiliki pramusaji untuk menerima pesanan dan menyajikannya ke meja tamu.
Contoh Menu A La Carte Breakfast Menu:
- Jus,
- Buah,
- Sereal,
- Omelette,
- Waffle.
- Luncheon Menu
Tidak seperti hidangan sarapan pagi, menu makan siang umumnya menunjukkan menu a la carte dan semi a la carte.
Dalam seksi makan siang ini, menu menu yang lazimnya mereka tawarkan yakni menu pembuka, salad, sandwich, masakan pembuka, masakan epilog, dan minuman.
Sedangkan untuk hidangan sajian semi yaitu kuliner pembuka dengan salad, sayur-sayuran, kentang, atau nasi. Berikut ialah karakteristik yang bisa kamu peroleh dalam menu makanan siang:
- Menu makan siang lazimnya menunjukkan hidangan Istimewa.
- Porsi menu hidangan makan siang lebih sedikit.
- Harga yang tercantum pada hidangan makan siang lebih beraneka ragam tergantung dari jenis kuliner, tata cara operasi hotel atau restoran, dan lokasi hotel atau restoran.
- Membutuhkan perlengkapan dapur yang proper sebab umumnya hidangan makan siang ini mempunyai banyak metode mengolah masakan yang berbeda-beda. Seperti roti, panggang, goreng, dan lain-yang lain.
Contoh Menu A La Carte Lunch Menu:
- Sandwich,
- Pasta,
- Sup,
- Salad.
- Dinner Menu
Menu makan malam menyediakan hidangan a la carte dan semi a la carte. Biasanya, menu makan malam menyediakan sajian pembuka lebih banyak ketimbang menu makan siang. Negara-negara yang kerap mengikuti metode ini adalah Amerika, Peranci, dan Rusia.
Contoh Menu A La Carte Dinner Menu:
- Steak,
- Short Ribs,
- Lasagne,
- Crab Cakes.
- Menu California
Biasanya, menu ini cuma mampu kau temukan di restoran-kedai makanan California yang cuma menawarkan hidangan kuliner menurut waktu, entah itu makan pagi, makan siang, atau makan malam.
- Menu Etnik
Selanjutnya ada sajian etnik yang menawarkan hidangan semi a la carte atau a la carte.
Menu ini menawarkan sajian yang berasal dari masakan tradisional dari kawasan atau negara tertentu. Rentang harga yang mereka tawarkan cenderung lebih mahal.
Kelebihan dan Kekurangan A La Carte
Kekurangan
- Pelayanan Lambat
Sistem ini sangat kurang cocok untuk restoran yang mempunyai pengunjung yang ramai. Semakin banyak pelanggan yang memesan menu a la carte, makin lamban pelayanan restoran untuk memenuhi pesanan para pelanggannya.
Alhasil, restoran kau akan mendapatkan ganjalan dan komplain dari pengunjung, pastinya hal ini mampu menghancurkan reputasi kedai makanan.
- Tim Profesional
Karena menawarkan masakan dalam banyak jenis, sistem ini memaksa para staf untuk melakukan pekerjaan lebih singkat.
Mulai dari melayani reservasi, mengantarkan menu, proses mengolah makanan, dan lain-lain. Tentunya, pelayanan mirip ini hanya bisa dilakukan oleh tim pramusaji dan koki yang terlatih saja.
Kelebihan
- Melayani Pelanggan Dengan Baik
Salah satu keunggulan atau keunggulan dari tata cara ini yaitu menawarkan pelayanan yang baik untuk para konsumen, mulai dari pelanggan datang, memesan masakan, sampai meninggalkan restoran.
Pelanggan mampu mencicipi pelayanan yang istimewa mulai dari ketika memilih kawasan duduk, memilih hidangan, mengirim kuliner, dan pramusaji profesional yang dapat memperlihatkan balasan dan rekomendasi hidangan terbaik dari semua pertanyaan pelanggan.
Pelayanan inilah yang menciptakan konsumen merasa istimewa. Tentunya, metode pelayanan ini tidak mungkin mereka dapatkan dikala mengunjungi restoran cepat saji atau kedai makanan all you can eat.
- Mendapatkan Kesetiaan Pelanggan
Memiliki konsumen loyal merupakan sebuah penghargaan bagi setiap industri bisnis. Bagi restoran, salah satu cara untuk menerima hati dari seorang konsumen adalah cara memperlakukan mereka dengan baik.
Tentunya, tata cara ini merupakan cara dan trik terbaik untuk mendapatkan hati konsumen dan menciptakan rasa istimewa dan kepuasan pelanggan dari pelayanan restoran.
Standarisasi Pengaturan Meja
Hampir semua jenis restoran dan hotel memiliki hidangan satuan mirip tata cara ini, mulai dari daerah kasual sampai daerah makan mewah dengan taplak meja putih yang glamor.
Selain sajian, mereka juga memperhatikan pengaturan meja sajian biar performa eksterior kedai makanan terlihat lebih mewah.
Sebenarnya, pengaturan meja ini bertujuan semoga pelayan atau pramusaji mampu menertibkan daerah hidangan setiap tamu menjadi lebih terstruktur dan tertata saat menyajikan makanan.
Namun, tolok ukur pengaturan meja ini menjadi keharusan yang mesti dikerjakan oleh setiap kedai makanan kelas atas.
Sistem pengaturan meja ini berlaku di setiap jenis perjuangan restoran dan hotel.
Selain itu, dengan menerapkan sistem ini, pengunjung mampu menilai pelayanan bisnis kedai makanan jauh lebih baik, sehingga mereka percaya dengan mutu sajian dan pelayanan kedai makanan yang hendak mereka terima setimpal dengan harga yang mereka bayar.
Berikut ialah cara membuat pengaturan meja:
- Letakkan piring utama pada bagian tengah meja dalam posisi terbuka,
- Letakkan pisau dan garpu di sekeliling piring utama,
- Tempatkan piring pendamping sekitar 5 sampai 6 inci pada sebelah kiri piring utama, dan letakkan pisau pendamping pada bagian atas kanan dan menghadap ke kiri,
- Posisikan serbet makan di tengah piring utama,
- Posisikan gelas sekitar 2-3 inci di samping kanan dan beri jarak sekitar 2-3 inci dari ujung garpu.
Contoh Menu A La Carte
Untuk mengembangkan kualitas pelayanan kedai makanan, setidaknya kedai makanan mempunyai sebuah buku hidangan yang memperlihatkan menu masakan yang tersedia berdasarkan jenis makanan dan kategorinya.
Berikut yaitu teladan buku menu selaku acuan agar kau mengetahui apa saja yang mesti ada dalam buku menu.
Selain menu hidangan yang lengkap, tentunya kau mesti mempunyai performa buku menu yang menawan dan rapi, sehingga konsumen mampu membacanya dengan baik.
1. Contoh Menu A La Carte Indonesian food
Di Indonesia sendiri telah banyak yang menerapkan rancangan penyuguhan hidangan dengan rancangan A la carte. Berikut ini yaitu salah satunya.
2. Contoh Menu A La Carte Luar Negeri
Lebih dai 65% restoran di Eropa menerapkan konsep sajian A La Carte. Berikut ini yaitu salah satu contohnya.
Digital Menu
Cara terbaru untuk mendigitalkan menu a la carte yakni menggunakan instruksi QR. Hal yang harus kamu miliki sebelum menciptakan menu digital ini ialah menu masakan, dokumen hidangan masakan dalam format PDF atau situs website.
Kode QR ini menjadi salah satu fitur yang sangat penting ada pada setiap bisnis usaha makanan.
Selain sebab mudah di jalan masuk melalui ponsel berilmu, kedai makanan mampu mengurangi penyebaran virus antar hadirin dan karyawan restoran.
Kamu cuma perlu membuat arahan QR melalui aplikasi online yang tersedia dan lalu print kode QR, masukkan ke dalam frame foto untuk terlihat lebih anggun, dan letakkan di tengah-tengah meja hidangan dan sekitar kedai makanan.
Selain berkhasiat untuk memperlihatkan menu kuliner, arahan QR juga dapat kau gunakan selaku salah satu tata cara pembayaran dengan gampang.
Namun, sebaik mungkin teknologi, pelayanan yaitu hal penting yang dicari oleh seorang konsumen. Ada beberapa orang yang disamping menikmati sajian makanan, mereka ingin merasa dilayani dengan baik.
Meski teknologi digital telah jauh meningkat , tetapi pelayanan para waiter dan waitress tidaklah terganti.
Sudah Paham dengan Apa itu ALa Carte?
Itulah maksud dari ungkapan a la carte yang harus kamu pahami. Hotel berbintang dan restoran kelas atas memang memakai sistem ini untuk mampu melayani pelanggan mereka dengan lebih.
Sedangkan untuk restoran cepat saji, ungkapan ini cuma mereka gunakan dalam opsi sajian saja, tidak dengan pelayanan istimewa yang mampu kamu peroleh dan rasakan ketika mendatangi kedai makanan kelas mahal.