Gunung Tangkuban Perahu, atau Parahu (dalam bahasa Sunda) ialah tempat rekreasi terkenal yang dihentikan kau lewatkan dikala berkunjung ke Bandung. Sebab, tempat ini menyuguhkan daya tarik alam yang menarik.
Selain itu daerah wisata ini sangat cocok untuk mengisi agenda liburanmu bareng keluarga alasannya tempatnya yang family friendly.
Daftar Isi:
Sejarah Gunung Tangkuban Perahu
Sejarah terbentuknya gunung ini terbagi menjadi 2 model, adalah berdasarkan dongeng rakyat (legenda) dan dalam sudut pandang ilmu geologi.
1. Menurut Legenda
Legenda kisah rakyat zaman dulu menjadi dasar sejarah Gunung Tangkuban Perahu. Semua berawal dari Dayang Sumbi, seorang perempuan yang hamil di luar nikah dan diantarke hutan untuk diasingkan. Selang berjalannya waktu, Dayang Sumbi melahirkan seorang putra, yang diberi nama Sangkuriang dan berjenis kelamin laki-laki.
Ketika Sangkuriang mencapai usia sampaumur, dia pergi dari rumah dan mengembara alasannya adalah sakit hati dengan Ibunya. Hal ini disebabkan karena Sangkuriang membunuh seekor anjing bernama Tumang, yang mana itu yakni Ayahnya sendiri.
Kemudian Dayang Sumbi mengambil gayung tempurung kelapa dan memukulnya ke kepala Sangkuriang.
Setelah bertahun-tahun, karenanya Sangkuriang pulang ke kampung halamannya. Dalam kepulangannya, Sangkuriang menaruh hati terhadap seorang perempuan, yang ternyata adalah ibunya sendiri. Ia tidak menyadarinya sebab ibunya terlihat cantik dan abadi muda.
Sangkuriang bersikeras untuk menikahi Dayang Sumbi, namun Dayang Sumbi menolak alasannya dia tahu Sangkuriang ialah putranya. Namun, Sangkuriang tetap bertahan, dan hasilnya Dayang Sumbi memberi persyaratan untuk membuat perahu raksasa yang nantinya akan menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Perahu tersebut harus final sebelum matahari terbit. Berbekal kerja keras dan bantuan dari para jin, Sangkuriang hampir menuntaskan pekerjaannya. Namun, Dayang Sumbi menjajal untuk menggagalkan persyaratan tersebut. Akhirnya Dayang Sumbi mencari pinjaman terhadap para yang kuasa lewat doa.
Dia juga menciptakan ayam berkokok di pagi hari. Hasilnya, roh-roh yang menolong upaya Sangkuriang kagetdan dengan cepat meninggalkan pekerjaan tanpa menyelesaikannya.
Mengetahui bahwa Dayang Sumbi sudah menipunya, Sangkuriang sungguh murka. Perahu raksasa yang sudah ia bangkit jadinya ditendang dengan amarah yang meningkat hingga terpental cukup jauh dan jatuh tertelungkup. Inilah yang menjadi cikal bakal dari Gunung Tangkuban Perahu (perahu yang telungkup).
2. Menurut Sudut Pandang Geologi
Pada 2 juta tahun lalu, terjadi sebuah acara vulkanik di kawasan pegunungan utara. Hal ini membentuk gunung api purba bernama Gunung Sunda. Ketinggian Gunung Sunda diperkirakan lebih dari 4.000 mdpl. Selain itu, pegunungan yang ada saat ini yaitu sisa-sisa atau punggung bukit dari Gunung Sunda.
Sebelum Gunung Tangkuban Perahu terbentuk, Gunung Sunda telah 2 kali meletus. Tipe letusannya adalah plinian (letusan yang menghancurkan puncak gunung dengan awan abu tebal mirip letusan bom atom). Letusan kesatu terjadi sekitar 105.000 tahun yang kemudian. Sedangkan letusan kedua terjadi sekitar 55.000 tahun yang kemudian.
Letusan kedua inilah yang menimbulkan runtuhnya kaldera Gunung Sunda sehingga lahirlah Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung di sekitarnya. Jika kau penasaran, cekungan kaldera Gunung Sunda Purba yang luas dapat dilihat secara keseluruhan dari puncak Gunung Burangrang.
Daya Tarik
Berikut adalah beberapa pesona yang dihadirkan kawasan wisata alam ini:
1. Pemandangan Indah dan Udara yang Dingin
Daya tarik Gunung Tangkuban Perahu yang pertama berasal dari pemandangannya yang fantastis. Selain itu suasananya yang sungguh tenang dan santai, sehingga cocok untuk kau yang ingin rehat sejenak dari kegiatan perkotaan.
Terdapat daerah penyewaan kuda yang tersedia di taman wisata alam ini. Kamu mampu berkuda mengelilingi Hutan Cikole, yang memperlihatkan panorama hijau dan menenangkan.
Selain itu, hawa di gunung ini agak acuh taacuh dengan busuk welirang yang cukup besar lengan berkuasa. Oleh karena itu, jikalau kau tidak mampu mentolerir busuk welirang, maka pastikan untuk melindungi muka dengan masker atau sapu tangan. Selain itu, gunakan sweater atau jaket di daerah wisata Tangkuban Perahu semoga tidak kedinginan.
2. Kawah Ratu
Kawah ini ialah kawah paling besar dan paling dikenal di Gunung Tangkuban Perahu. Bentuknya mirip mangkuk besar yang penuh dengan lava dan sulfur. Selain itu, permukaan Kawah Ratu senantiasa melepaskan gas sulfur di kedalaman sekitar 500 meter.
Kamu bisa melaksanakan perjalanan ke Kawah Ratu dengan kendaraan beroda empat, sepeda motor, atau kendaraan langsung lainnya. Menariknya, kau bisa memarkirkan kendaraan sempurna di bibir kawah. Ini menciptakan kamu bisa menyaksikan Kawah Ratu dari akrab tanpa perlu turun dari mobil.
Meski demikian, lebih baik untuk turun dari kendaraan dan berkeliling di area kawah. Sebab, di pinggir kawah terdapat jalan setapak yang dibatasi dengan pagar. Kamu bisa melihat banyak sekali jenis tumbuhan pegunungan yang menghiasi kawasan ini. Jika beruntung, kamu bisa menemukan satwa endemik seperti surili, lutung Jawa, dan meong congkok.
Kawah Ratu merupakan bab Gunung Tangkuban Perahu yang ideal untuk berfoto sebab alam sekitarnya yang menakjubkan. Namun, semestinya kamu tidak berlama-usang di kawah ini. Sebab, amis belerang dari Kawah Ratu mampu mengakibatkan peradangan pada jalan masuk pernapasan bila terlalu usang di sana.
3. Kawah Domas
Kawah Domas mempunyai sejumlah bak air panas dengan berbagai ukuran. Suhu di kolam-bak ini bervariasi, mulai dari 35 derajat sampai sekitar 100 derajat celcius.
Kolam-kolam di Kawah Domas memiliki tujuan tertentu. Misalnya, kamu dapat merendam kaki dan menggosok bab badan dengan lumpur welirang yang menyehatkan di bak dengan suhu sedang.
Selain itu, kau mampu menjajal merebus telur di kolam dengan suhu air yang sangat panas. Oleh karena itu, kau bisa menjinjing telur sebelum pergi ke Gunung Tangkuban Perahu. Jika tidak, kau mampu membelinya dari pedagang yang ada di sekeliling daerah wisata.
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk
Tempat rekreasi di Bandung ini buka setiap hari mulai pukul 08:00 sampai 17:00 WIB. Sementara, untuk harga tiket masuk modern ke Tempat Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu bisa kamu lihat di bawah ini:
- Tiket masuk pelancong lokal: Rp20.000,00/orang (weekday), Rp30.000,00/orang (weekend).
- Tiket masuk turis luar negeri: Rp200.000,00/orang (weekday), Rp300.000,00/orang (weekend).
- Tiket masuk rombongan pelajar: Rp18.000,00/orang (weekday), Rp20.000,00/orang (weekend).
- Tiket parkir kendaraan beroda empat: Rp25.000,00/unit (weekday), Rp30.000,00/unit (weekend)
- Tiket masuk bus (roda enam): Rp110.000,00/unit (weekday), Rp125.000,00/unit (weekend).
- Tiket masuk motor: Rp12.000,00/unit (weekday), Rp14.500,00/unit (weekend).
Fasilitas
Fasilitas yang ada di Gunung Tangkuban Perahu bermaksud supaya menciptakan para wisatawan nyaman saat berkunjung. Mengingat destinasi wisata ini sangat terkenal, fasilitasnya lazimnya cukup lengkap. Berikut adalah beberapa fasilitas yang tersedia:
- Mushola.
- Tempat istirahat seperti gazebo.
- Tempat parkir yang luas
- Toilet.
- Toko-toko souvenir.
- Restoran atau warung makan.
Di dalam kompleks wisata Gunung Tangkuban Perahu tidak terdapat pilihan penginapan yang bisa kamu sewa. Meski demikian, tersedia hotel di Lembang yang lokasinya berdekatan dengan tempat wisata alam ini.
Alamat dan Rute
Taman rekreasi alam ini berada di Jalan Raya Tangkuban Parahu, Cicadas, Kec. Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Bila menggunakan kendaraan langsung, perjalanan ke Gunung Tangkuban Perahu dari Kota Bandung mengkonsumsi waktu kurang lebih satu setengah jam.
Kamu juga bisa menggunakan Google Maps sebagai santunan petunjuk jalannya. Selain itu, kamu juga mampu memakai transportasi biasa untuk sampai ke daerah rekreasi ini.
Jika kau ingin menggunakan angkutan lazim, maka kamu mampu menaiki angkot mulai dari stasiun Bandung. Pilih angkot L300 dengan jurusan Stasiun-Lembang. Setelah itu, naik angkot dengan jurusan Lembang-Cikole dan kau akan hingga di pintu masuk Tangkuban Perahu.
Jika kau akan pergi ke Gunung Tangkuban Perahu dengan memakai bus, maka kau bisa mulai dari Terminal Leuwi Panjang. Kamu bisa memiliki bus Damri jurusan Leuwi Panjang-Terminal Ledeng.
Sesampainya di terminal, naik mobil ELF dengan jurusan Ledeng-Subang. Setelah itu, turun di pertigaan gerbang Tangkuban Perahu atas.
Tertarik Berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu?
Gunung ini berada di ketinggian 2084 meter dari atas permukaan bahari. Oleh karena itu, pakailah baju hangat sebab udara di ketinggian tersebut cukup cuek. Gunakan juga bantalan kaki yang nyaman agar kaki kamu tidak lecek dikala berkeliling kawah. Selain itu, kawasan ini tutup pada pukul 5 sore, maka dari itu datanglah pagi atau menjelang siang.