Memeriksa Sejarah Wisata Religi Makam Sunan Gunung Jati Cirebon

Mau Sewa Mobil ELF, Hiace, atau Bus Pariwisata?

Dapatkan Mobil Pariwisata Berkualitas Dengan Harga Terjangkau, Diduukung Dengan Driver Yang Handal! HartoTrans - Selalu Siap Menemani Perjalanan Wisata Anda.

Makam Sunan Gunung Jati adalah salah satu makam Wali Songo yang kini menjadi daerah rekreasi religi terkenal di Cirebon, Jawa Barat. Banyak warga Cirebon maupun luar kota berdatangan ke makam ini untuk berziarah sekaligus berguru wacana sejarah penyebaran Islam di Indonesia oleh Wali Songo.

Menariknya, peziarah yang datang ke makam ini tidak cuma umat beragama Islam. Tak jarang umat beragama Konghucu dan Budha juga berkunjung ke makam ini. Penasaran dengan sejarah makam Sunan Gunung Jati sehingga ramai dikunjungi para peziarah dari aneka macam penjuru kawasan? Mari simak ulasan berikut ini!

Jejak Sejarah Makam Gunung Jati Cirebon

Penyebaran Islam di Nusantara tidak terlepas dari tugas Wali Songo, salah satunya Sunan Gunung Jati. Saat itu beliau tidak hanya sukses mengembangkan agama Islam, tetapi juga berhasil meningkatkan Cirebon dalam bidang perdagangan dan politik. 

Nah, karena inilah menjadi argumentasi mengapa beliau menjadi tokoh besar di Kota Cirebon dan makamnya banyak dikunjungi oleh peziarah seluruh Indonesia. Selengkapnya, simak sejarah singkat dari Sunan Gunung Jati.

1. Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati.jpg
liputan6.com

Sunan Gunung Jati mempunyai nama orisinil Syarif Hidayatullah menjadi satu-satunya tokoh penyebar agama Islam di wilayah Jawa Barat. Beliau lahir tahun 1448 Masehi dari pasangan bernama Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar dan Nyai Rara Santang (Syarifah Muda’im) yang menjadi putri dari Prabu Siliwangi. 

Sejak kecil, kecerdasan ia akan pengetahuan agama sangat mencolokditambah ia mempunyai etika yang baik. Syarif Hidayatullah pernah mengenyam pendidikan agama di beberapa tempat Arab mirip Makkah, Palestina, Baghdad, dan Gujarat India. 

Selain itu, pernah juga belajar ke pesantren milik Sunan Ampel berjulukan Pesantren Ampel Denta dan pesantren milik Syekh Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati, yaitu Pesantren Amparan Jati. 

Beliau memiliki beberapa istri berjulukan Nyimas Babadan, Nyi Mas Pakungwati, Nyi Mas Kawunganten, Ratu Pakungwati, Nyi Mas Rara Jati, dan Ong Tien atau Rara Sumanding dan memiliki beberapa anak dari istri-istri beliau. 

Setelah sekitar delapan puluh tahun berkhidmat berbagi agama Islam dan membangun kerajaan, Sunan Gunung Jati wafat pada tahun 1568 di usia sekitar 120 tahun di Cirebon. 

2. Wilayah Dakwah Syarif Hidayatullah

Setelah mengenyam pendidikan agama di beberapa tanah Arab, atas dasar keinginan kuat untuk berbagi Islam di lingkup yang lebih luas, kesudahannya tahun 1470 Syarif Hidayatullah memulai perjalanannya ke tempat kelahiran ibunya, ialah tanah Jawa.

Setelah sempat singgah ke Karawang, Kudus, dan berguru ke Pesantren Sunan Ampel, Syarif Hidayatullah mulai berdakwah dan mengembangkan agama Islam di Cirebon. 

Beliau mulai mendirikan pesantren dan mengajarkan agama Islam terhadap santri dan penduduk sekitar. Setelah banyak yang memeluk Islam, dia melanjutkan dakwahnya ke tempat Banten.

3. Strategi Dakwah Sunan Gunung Jati

gamelan.jpg
yogyakarta.kompas.com

Sunan Gunung Jati memiliki strategi dakwah yang tenang dan efektif, yakni menggunakan sosial budaya, lebih tepatnya memakai tata cara akulturasi budaya. Beliau memakai media tradisi gamelan sekaten untuk menyebarkan dan mengajak masyarakat memeluk agama Islam. 

Tidak hanya itu, Sunan Gunung Jati juga memakai strategi memperkuat kedudukan politik dan memperluas kekerabatan dengan tokoh-tokoh besar lengan berkuasa di Cirebon. 

Dengan cara-cara ini, dakwah beliau menjadi semakin kuat dan penduduk yang pada dikala itu lebih banyak didominasi beragama Hindu-Budha hasilnya mampu mendapatkan dan terbuka untuk mengikuti ajaran Sunan Gunung Jati secara damai dan sukarela tanpa ada peperangan. 

Tokoh yang sempat menjadi Raja Cirebon ke-2 tahun 1479 ini juga sungguh mengedepankan adat, cinta kasih, dan keadilan pada setiap dakwahnya sehingga banyak penduduk yang kepincut masuk Islam. 

Wisata Religi Makam Sunan Gunung Jati

Wisata Religi makam sunan gunung jati.jpg
regional.kompas.com

Berkunjung ke makam Wali Songo pasti kamu akan disuguhkan dengan pesona wisata religinya yang menarik. Pada makam tokoh Syarif Hidayatullah ini letaknya di area pemakaman tertinggi atau umumpeziarah sebut pintu ke-9. 

Nah, agar kamu mampu hingga ke lokasi utama makam, kamu mesti melewati pintu utama berjumlah 9 pintu. Nama-nama 9 pintu utama tersebut, antara lain:

  • Pasujudan
  • Gapura
  • Krapyak
  • Ratnakomala
  • Jinem
  • Rararoga
  • Kaca
  • Bacem
  • Teratai

Makam Syarif Hidayatullah pastinya berada di tingkat paling tinggi. Tidak boleh sembarang orang yang bisa masuk ke makam, hanya saudara Sunan atau saudara Keraton Kasepuhan dan Kanoman serta penjaga makam yang boleh masuk. Tujuannya semoga makam tidak mudah dirusak oleh hadirin. 

Keunikan tempat ini tidak hanya terletak pada pintu utama yang berjumlah 9, tetapi ada lagi keunikan menarik yaitu hadirin disarankan mandi di lokasi 7 sumur yang berlokasi di seberang Makam Sunan Gunung Jati.  

Berziarah ke sini kau akan melihat bangunan makam yang mempunyai ciri arsitektur Jawa, Arab, dan Cina yang indah. Desain dinding pada bagian interior ruangan terlihat bergaya arsitektur Cina yang unik. Menariknya, kau juga akan menyaksikan dinding dan keramik yang berumur ratusan tahun di sepanjang jalan makam. 

Kamu juga akan melihat ada arsitektur khas Arab yaitu gesekan kaligrafi yang indah pada dinding bangunan makam, serta atap berupa limas selaku ciri arsitektur khas Jawa. Dari rancangan bangunan unik tersebut, tempat ini cocok untuk kamu yang menggemari keindahan interior ruangan kuno. 

makam lain.jpg
ayocirebon.com

Kamu tidak cuma bisa berziarah ke Sunan Gunung Jati saja, karena dalam kompleks pemakaman juga ada makam Ibu Sunan Gunung Jati, Pangeran Cakrabuana (paman), Putri Ong Tien Nio (istri), dan Fatahillah.

Fasilitas Umum di Makam Sunan Gunung Jati

Makam Sunan Gunung Jati
kompasiana.com

Para peziarah pastinya diberikan akomodasi lazim yang mencukupi agar ziarah menjadi tenteram dan kondusif. Fasilitas tersebut antara lain:

  • Toilet
  • Area parkir
  • Warung untuk beli makan dan minum bagi peziarah
  • Musala
  • Pemandu atau juru kunci
  • Pendopo
  • Toko souvenir dan oleh-oleh

Tempat pada pemakaman ini juga cukup tenteram untuk pengunjung berusia senja atau anak-anak. Karena lokasinya yang asri dan adem membuat peziarah betah dan khidmat ketika berziarah ke makam wali.

Lokasi dan Tiket Masuk Pemakaman

Lokasi pemakaman ada di Jalan Alun-alun Ciledug Nomor 53, Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Karena tempatnya buka saban hari 24 jam, maka kamu mampu berkunjung kesini kapanpun. 

Harga tiket masuk wisata religi ini gratis, tetapi hadirin perlu mengeluarkan infak seikhlasnya untuk penjaga makam atau juru kunci yang bertugas. Jika mempunyai duit lebih, pengunjung bisa menunjukkan duit terhadap para pengemis yang ada di sekitar lokasi makam.

Rute Menuju Lokasi Makam Sunan Gunung Jati

Jalan menuju lokasi pemakaman saat ini sangat mudah kau saluran dari kota manapun terlebih sekarang ada jalan tol yang mampu mempersingkat waktu perjalanan. 

Jika kau berada di bersahabat alun-alun Kota Cirebon, kamu akan menempuh perjalanan sekitar 15 menit atau jarak sekitar 4 km untuk sampai lokasi. Jarak ini terbilang cukup pendek sebab lokasinya akrab dengan Kota Cirebon, adalah cuma 3 km.

Namun jika kamu memakai kendaraan umum seperti kereta api, kau bisa turun di Stasiun Cirebon. Dari stasiun kemudian lanjutkan perjalanan naik angkot D5 jurusan Dukuh Semar-Krucuk. 

Setelah hingga Krucuk, lanjutkan perjalanan menggunakan GG jurusan Gunung Sari dan pesan ke supir untuk turun di area pemakaman Sunan Gunung Jati.

Sebenarnya tidak hanya bisa naik kereta api dan kendaraan pribadi saja, umumnya banyak peziarah memakai jasa travel atau rombongan bis dari luar kota. Mudah bukan menuju ke kompleks pemakaman ini?

Tempat Penginapan di Makam Sunan Gunung Jati 

Bagi kamu peziarah yang berasal dari luar kota dan sedang mencari penginapan, kamu mampu bermalam di rumah warga yang sengaja disewakan untuk para peziarah luar kota. 

Namun jikalau ingin bermalam di hotel, maka kamu bisa mencari hotel di sentra Kota Cirebon yang berjarak kurang lebih 4 km dari tempat pemakaman. Nama-nama hotel terdekat yang bisa kamu datangi antara lain:

  • Hotel Santika Cirebon (jarak 4 km dari makam)
  • Hotel Syariah Cordova Cirebon (jarak 4.18 km)
  • Neo Cirebon by Aston (jarak 4.2 km)
  • RedDoorz near Kejaksan Station Cirebon (jarak 4.21 km)

Sudah Tahu Jejak Sejarah Makam Sunan Gunung Jati Ini?

Itulah isu wacana sejarah makam Sunan Gunung Jati lengkap beserta lokasi, harga tiket, daya tarik, dan penginapan sekitar pemakaman yang berguna untuk peziarah. Saat berkunjung ke sini, wajib memakai pakaian rapi, sopan, dan tertutup. Serta, jangan lupa menggunakan masker untuk melindungi diri. 

Artikel Menarik Lainnya:

× Butuh Bantuan? Chat Sekarang!