Sudahkah Anda mengenal apa itu OTA (Online Travel Agent)? Mungkin saja Anda kerap memakai salah satu produk Online Travel Agent tanpa mengetahuinya. Agen ini sendiri telah banyak tersedia di tanah air dan memperlihatkan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia.
Tatkala pengguna smartphone belum begitu luas, Online Travel Agent masih belum banyak diketahui oleh penduduk . Namun, sejak ponsel pintar bermetamorfosis menjadi kebutuhan wajib, distributor ini berkembang subur di Indonesia.
Banyak sekali produk yang dapat dimanfaatkan. Seperti hotel, penerbangan, paket perjalanan, dan lain sebagainya. Selain itu, supaya tidak terjadi kesalahpahaman yang tidak diinginkan, mari kenali juga apa perbedaannya dengan VHO.
Daftar Isi:
Apa itu OTA (Online Travel Agent)?
OTA atau biro perjalanan online adalah sebuat situs website yang menawarkan produk layanan perjalanan online untuk pelanggan. Produknya mencakup hotel, penerbangan, paket perjalanan hingga persewaan mobil.
Online Travel Agent yakni pihak ketiga yang menjual kembali layanan atas nama perusahaan lain. Namun meski begitu, pelanggan bisa memperoleh lebih banyak faedah kalau mengandalkan tugas pihak ketiga ini.
Salah satu keuntungan paling diunggulkan dari distributor ini yaitu metode pemesanan online. Makara, pelanggan bisa memesan hotel, tiket pesawat, dan lainnya cuma lewat ponsel pintar.
Pelanggan juga mampu memanfaatkan informasi di dalam website untuk membandingkan hotel, maskapai penerbangan maupun industri lainnya. Sehingga, mendapat pilihan paling membuat puas. Agen ini turut membantu mengembangkan bisnis dari perusahaan lain.
Baca juga: Hanya ada 5 Aplikasi Booking Hotel Termurah dan Terbaik?
Ketika menengok ke belakang, reservasi hotel umumnya dilakukan lewat telepon atau email. Hal tersebut memerlukan proses yang sedikit lebih panjang. Berbeda dengan memesan layanannya lewat situs web OTA yang jauh lebih singkat.
Pihak ketiga ini membantu beragam perusahaan untuk menjangkau audiens secara lebih luas. Di masa kini juga telah banyak bisnis penyedia kemudahan mirip hotel dan vila yang aktif menjalin kolaborasi dengan biro perjalanan online.
Bekerja sama dengan pihak ketiga ialah bentuk pemasaran atau pemasaran akomodasi yang prospektif. Maka tak heran kalau Anda menemukan banyak opsi saat mengakses website distributor perjalanan online.
Ada beberapa Online Travel Agent yang cukup populer di tanah air. Misalnya Traveloka, PegiPegi, Tiket.com, Agoda, Booking.com, Expedia, dan lain sebagainya. Mungkin Anda sering menyaksikan iklannya di televisi maupun media yang lain.
Apa itu VHO (Virtual Hotel Operator)
Setelah mengenal OTA, mari berkenalan dengan Virtual Hotel Operator atau VHO. Kemunculan VHO sendiri mendatangkan pesona tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Karena mempermudah proses pemesanan penginapan.
VHO adalah perusahaan yang tidak memiliki bangunan hotel sendiri. Akan namun, bisa memasarkan beragam kamar karena sudah melakukan pekerjaan sama dengan bermacam-macam fasilitas. Ciri khasnya ialah dijalankan re-branding pada kamar akomodasi milik kawan.
Pemesanan penginapan ini umumnya tersedia secara offline maupun online. Platform online yang disediakan akan menghubungkan properti mitra dengan konsumen. Contoh VHO di tanah air adalah Nidia Rooms, Airy Rooms, RedDoorz, dan lain sebagainya.
Jika membandingkan Virtual Hotel Operator dengan hotel lazimdari sisi bangunan, maka hasilnya sama saja. Karena perbedaannya terletak pada manajemen pemasarannya. Dari sisi kualitasnya juga dapat ditandingkan.
Karena VHO juga menawarkan mutu setara hotel bintang 4 dan 5. Terkadang, banyak hotel yang menawarkan info harga kurang terperinci, kualitas tidak konsisten, dan bermacam-macam kekurangan yang lain. VHO hadir untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
Lantas, bagaimana konsumen mampu membedakan mana hotel konvensional dan mana hotel virtual? Anda bisa mengetahui model virtual dari pemanis nama operator di belakang nama hotel. Biasanya hal ini dapat dilihat ketika memesan lewat website VHO.
Apabila melihat situs web OTA dan VHO secara sekilas, Anda juga akan menemui perbedaan tersebut. Tujuan VHO menyematkan nama operator yaitu untuk menghadirkan satu merek dalam menaungi kamar hotel tanpa mengganti nama aslinya.
Perusahaan ini bisa membantu industri perhotelan dari sisi penerapan teknologi dan peningkatan mutu. Sehingga bisa melayani pelanggan dengan lebih optimal dan ikut menaikkan pemasukan.
Perbedaan OTA dan VHO dari sisi Brand dan Harga
Setelah mengetahui pengertian dari Online Travel Agent dan Virtual Hotel Operator, kini mari membicarakan perbedaan keduanya. Mari diskusikan dahulu perbedaan dari sisi merk dan harganya.
1. Brand
Ketika bekerja sama dengan OTA, suatu hotel tidak perlu risau dengan merk hotelnya. Sebab, pihak ketiga ini tidak melakukan re-branding sama sekali. Sehingga perusahaan perhotelan bisa merasa lega.
Akan namun, hal ini berbeda dikala melakukan pekerjaan sama dengan VHO. Sebab, pihak tersebut akan melakukan re-branding menyesuaikan dengan merek. Pihak ini mampu saja mengubah penampilan media ruang sampai kasus amenities.
Misalnya mengganti neon-box, logo di depan gedung perhotelan, sarung bantal, bed-runner, handuk, dan lain sebagainya. Pada pada dasarnya, banyak hal yang mau diubah oleh Virtual Hotel Operator.
2. Harga
Perbedaan berikutnya terletak pada harga. Ketika melakukan pekerjaan sama dengan OTA, biasanya perusahaan perhotelan akan mendapatkan satu buah dashboard atau extranet. Hal tersebut digunakan untuk memilih ketersediaan kamar dan harganya.
Contohnya saja perusahaan Anda memiliki 50 kamar yang didaftarkan pada suatu Online Travel Agent. Anda boleh mengisi kamarnya dengan harga bebas. Apabila pada tanggal khusus ingin menutup kamarnya atau tidak menjualnya juga boleh.
Anda mempunyai keleluasaan lebih banyak dikala membangun kerja sama dengan agen perjalanan online. Sementara saat melakukan pekerjaan sama dengan VHO, kebebasannya lebih terbatas.
Harganya dilarang Anda pastikan sendiri, kecuali untuk tamu yang diakusisi sendiri. Contohnya, dikala mengakuisisi tamu melalui walk-in guest atau phone-in, bisa menetapkan harga dengan bebas.
Akan namun, dikala sudah menemukan VHO, pada umumnya orang akan memesan lewat pihak tersebut. Karena lebih banyak laba yang mau diperoleh. Misalnya saja harga yang jauh lebih hemat biaya.
Perbedaan OTA dan VHO dari Segi Channel Pemasaran dan Jaminan
Masih ada perbedaan yang lain dari Online Travel Agent dan Virtual Hotel Operator. Perbedaan ini dari segi channel penjualan dan jaminan. Maka dari itu, mari menyimak klarifikasi keduanya di bawah ini.
1. Channel Penjualan
VHO menunjukkan channel pemasaran online yang terintegrasi. Misalnya perusahaan perhotelan Anda melakukan pekerjaan sama dengan Airy. Maka, hotel Anda akan terdaftar juga pada marketplace milik pihak tersebut. Bahkan juga terdaftar ke beragam OTA.
Semuanya akan diurus oleh Airy secara profesional. Lain halnya saat melakukan pekerjaan sama dengan Online Travel Agent. Apabila mendaftar satu merek, maka perlu mendaftar merek lainnya alasannya tidak bisa terintegrasi.
Contohnya ketika mendaftar ke Traveloka, maka juga perlu mendaftar secara terpisah ke PegiPegi, Tiket.com dan lain sebagainya. Perlu mendaftar satu per satu. Sehingga, perlu mengisi ketersediaan kamar secara terpisah pada masing-masing dashboard.
2. Jaminan
Terakhir adalah perbedaan dari segi jaminan. Virtual Hotel Operator memperlihatkan jaminan atau uang kepada perusahaan perhotelan selaku sewa jangka panjang. Lantas, pihak tersebut akan menjual kembali kepada tamu lain. Harganya ditetapkan oleh VHO sendiri.
Nantinya pemilik perusahaan perhotelan akan mendapatkan revenue share atas harga jual. Besarannya pasti diputuskan oleh pihak VHO. Hal ini menjadi pembeda dengan Online Travel Agent yang tidak menunjukkan jaminan sewa jangka panjang.
Pada zaman dahulu, reservasi hotel maupun tiket masih mengandalkan cara konvensional. Namun sejak menjamurnya ponsel pintar dan platform online, semuanya mampu mengandalkan peran OTA.