Ranu Kumbolo, Surga Tersembunyi Di Kaki Mahameru

Mau Sewa Mobil ELF, Hiace, atau Bus Pariwisata?

Dapatkan Mobil Pariwisata Berkualitas Dengan Harga Terjangkau, Diduukung Dengan Driver Yang Handal! HartoTrans - Selalu Siap Menemani Perjalanan Wisata Anda.

Saat ini, kegiatan mendaki atau hiking sedang banyak diminati oleh para pelancong. Tidak disangkal hal ini juga alasannya dampak sebuah film layar lebar yang diangkat dari novel best seller “5 CM”. Gara-gara film 5 CM ini, kegiatan hiking yang dulunya dianggap berbahaya dan membutuhkan pelatihan khusus, seolah terlihat mudah. Terlebih lagi di film ini menyuguhkan sinematografi keindahan Gunung Semeru yang selama ini tak banyak dimengerti orang.

Meledaknya film ini menciptakan banyak orang berbondong-bondong untuk mendaki Gunung Semeru. Pendakian mereka tidak semua sampai puncak. Kebanyakan mereka mendaki sampai sampai Ranu Kumbolo, kemudian berkemping di sana.

Ranu Kumbolo ialah sebuah danau air tawar yang sering menjadi kawasan transit bagi para pendaki Gunung Semeru. Terletak di ketinggian 2.400 mdpl, Ranu Kumbolo juga ialah sumber air higienis bagi para pendaki. Dengan debit air yang berlimpah, danau ini menjadi tempat berkumpul bari para pendaki untuk berkemah.

Akses menuju Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo, keindahan surga di dunia
Ranu Kumbolo, keindahan nirwana di dunia

Ranu Kumbolo berlokasi di tempat Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tepatnya di antara kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Bagi kau yang berada di luar Jawa Timur, dapat memakai jalur udara menuju Malang melalui bandar udara Abdurrahman Saleh. Namun bila kau lebih menyukai perjalanan yang santai, mampu memakai kereta api menuju stasiun kota baru.

Setelah datang di kota Malang, kamu mampu mncari transportasi lazim menuju desa Tumpang kemudian berhenti di Terminal Tumpang. Perjalanan berikutnya dapat kamu tempuh memakai kendaraan beroda empat jeep (SUV) yang disewakan penduduk sekitar menuju Ranu Pani.

Hal-hal yang harus disediakan

Berkemah di Ranu Kumbolo akan jadi pengalaman tak terlupakan
Berkemah di Ranu Kumbolo akan jadi pengalaman tak terlupakan

Sejujurnya, perjalanan rekreasi menuju Ranu Kumbolo bukanlah perjalanan yang gampang, malah mampu dikatakan perjalanan yang berat karena membutuhkan kekuatan fisik yang prima dan perbekalan yang cukup.

Disarankan bagi kamu yang ingin berwisata ke sini, paling tidak selama satu ahad sebelumnya latihan fisik apalagi daulu. Latihan fisik ini mampu berbentukjogging, gym, lari, dan olahraga lain yang mampu memajukan daya tahan dan kekuatan badan kamu.

Selain fisik, siapkan foto kopi KTP sebanyak tiga lembar, surat keterangan sehat dari dokter, dan materai. Di Ranu Pani nanti sebelum mendaki, kamu akan diminta melaksanakan registrasi dengan memperlihatkan dua surat ini. Hal ini bermaksud untuk mempertahankan keamanan dan selaku langkah-langkah evakuasi bisa terjadi sesuatu yang jelek pada kau dikala perjalanan.

Hal terakhir yang harus kau siapkan sebelum melaksanakan perjalanan yaitu peralatan mendaki mirip jaket (usahakan jaket tebal yang tahan air), kaos kaki, sarung tangan, epilog kepala, epilog telinga, masker, sleeping bag, tenda, kuliner, dan air minum. Bawalah persediaan air yang cukup. Kamu juga mampu menjinjing coklat atau madu untuk menolong memperbesar stamina saat perjalanan mendaki.

Perjalanan menuju Ranu Kumbolo

Kejernihan air danau di Ranu Kumbolo
Kejernihan air danau di Ranu Kumbolo

Tiket masuk ke Ranu Kumbolo kurang lebih 10.000 Rupiah per orang dan 20.000 Rupiah per tenda. Untuk meraih Ranu Kumbolo, ada dua alternatif jalur pendakian menuju Ranu Kumbolo adalah melalui Watu Rejeng dan Bukit Ayek-ayek.

Jalur Watu Rejeng jauh lebih gampang ditempuh namun membutuhkan waktu yang lebih usang. Sedangkan melalui jalur Bukit Ayek-ayek, perjalanan jauh lebih singkat tetapi jalannya curam dan cukup berbahaya bagi pendaki pemula.

Dari pos registrasi di Ranu Pani, kau akan melaksanakan perjalanan dengan jalan kaki sejauh lima sampai tujuh kilometer menyusuri lereng bukit yang ditimbuhi bunga edelweiss. Eits, walaupun bunga edelweiss ini tumbuh liar namun seharusnya kamu jangan memetik sembarang pilih. Karena bunga ini termasuk bunga langka yang harus kita lestarikan.

Kemudian kau akan datang di Watu Rejeng, sebuah spot yang mempunyai batuan terjal yang indah. Perjalanan kamu berikutnya akan didampingi oleh panorama lembah dan bukit yang ditumbuhi pohon cemara dan pinus. Jika mujur, kau dapat melihat kepulan asap dari puncak Semeru. Perjalanan ini mengkonsumsi waktu lima hingga tujuh jam, tergantung kekuatan fisikmu. Sepanjang perjalanan, terdapat 4 pos peristirahatan yang dapat kau gunakan jika letih.

Sesampainya di Ranu Kumbolo, kau dapat mendirikan tenda, dan berkumpul bareng pendaki-pendaki lainnya. Jika cuaca cerah dikala malam hari, kau mampu melihat gugusan bintang dalam galaksi bima sakti yang indah. Dan saat matahari mulai terbit keesokan harinya, kau mampu menyaksikan keindahan matahari terbit di balik dua bukit hijau yang dipadukan dengan beningnya air danau.

Yang perlu kau amati dikala berada di sini

a. Air di danau Ranu Kumbolo sungguh higienis dan jernih, sehingga bisa pribadi diminum. Kamu dihentikan mandi, buang air dan berenang di danau ini.

b. Saat malam udara di Ranu Kumbolo mampu meraih minus 5 derajat Celcius, oleh alasannya adalah itu penting bagi kau untuk membawa jaket khusus mendaki.

c. Bawalah kantong plastik sendiri khusus untuk tempat sampah. Jangan meninggalkan sampah di lingkungan ini walaupun cuma sebungkus permen.

Artikel Menarik Lainnya:

× Butuh Bantuan? Chat Sekarang!