Rekreasi Jawa Timur – Kawah Ijen

Mau Sewa Mobil ELF, Hiace, atau Bus Pariwisata?

Dapatkan Mobil Pariwisata Berkualitas Dengan Harga Terjangkau, Diduukung Dengan Driver Yang Handal! HartoTrans - Selalu Siap Menemani Perjalanan Wisata Anda.

Selalu ada keindahan luar biasa yang ditawarkan alam Indonesia, salah satunya adalah adanya Kawah Ijen. Kawah Ijen ialah suatu kawasan rekreasi alam di Pulau Jawa yang banyak dikunjungi.

Kawah Ijen
Kawah Ijen

Tempat rekreasi kawah ijen ini ialah bagian dari Cagar Alam Wisata Ijen. Secara administratif, Kawah Ijen berada dalam dua wilayah kabupaten yakni Banyuwangi dan Bondowoso. Kawah Ijen berada di atas ketinggian 2.368 meter di atas permukaan maritim dan ialah bagian dari Gunung Ijen, salah satu gunung berapi yang masih aktif di Pulau Jawa.

Kawah dengan luas 20 km persegi ini dikelilingi oleh dinding kaldera setinggi 300-500 meter. Selain itu, kandungan asam yang ada pada kawah mendekati angka nol dengan suhu meraih 200 derajat Celcius yang berarti air kawah cukup untuk meleburkan busana bahkan badan manusia dalam waktu singkat.

Kawah Ijen
Kawah Ijen

Namun, hening saja. Selama Anda masih berada dalam jarak yang kondusif, Kawah Ijen tidak berbahaya. Hanya saja, alasannya kandungan belerangnya yang sangat tinggi, Anda diwajibkan memakai masker untuk ketentraman dikala bernapas. Suhu udara di sekeliling kawasan wisata ini bisa mencapai angka 2 derajat Celcius, untuk itu jangan lupa menenteng busana hangat dan tebal.

Baca juga : 19 Tempat Liburan di Indonesia yang Trending Tahun ini

Di bagian barat kawah terdapat sebuah bendungan atau dam yang dibentuk pada zaman Belanda untuk menyingkir dari meluapnya air kawah. Bendungan yang telah tidak difungsikan ini terbuat dari beton dan bisa menjadi salah satu alternatif daerah rekreasi di Kawah Ijen, namun jalan untuk menuju ke sana susah untuk dilewati.

Kawah Ijen Jawa Timur

Untuk bisa menikmati keindahannya, Anda mampu berangkat dari Banyuwangi maupun Bondowoso menuju ke Paltuding, pos simpulan di tempat rekreasi ini. Dari Paltuding, Anda harus mendaki selama kurang lebih 2 jam untuk hingga ke atas kaldera yang ialah lokasi terdekat untuk menyaksikan Kawah Ijen. Dari sini, Anda bisa menyaksikan lautan kawah berwarna hijau toska dengan asap yang mengepul. Sungguh pemandangan yang mengagumkan.

Baca juga : Punya rencana Traveling? Cek dahulu tanggal liburnya

Jika ingin menerima pemandangan terbaik dari Kawah Ijen, sebaiknya Anda mulai berangkat mendaki dari Paltuding sekitar jam 4 subuh dengan asumsi sampai di atas pada pukul 6-7 pagi. Pada jam ini, Kawah Ijen berada dalam keadaan terbaiknya dan menghasilkan pemandangan yang terindah.

Kawah Ijen, Bondowoso

Bagaimana bisa berangkat mendaki sepagi itu? Tenang, di sekeliling pos Paltuding terdapat penginapan sederhana yang dikontrol oleh Dinas Kehutanan setempat. Menjelang subuh, Anda akan dibangunkan untuk persiapan mendaki. Jika tak mau menginap di penginapan, Anda mampu mendirikan tenda untuk berkemah bersama sahabat-teman di pos ini. Jangan lupa untuk mengurus izin berkemah, ya. Sepanjang perjalanan mendaki, Anda bisa menikmati pemandangan sekitar yang tak kalah indahnya.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke kawasan wisata di Jawa Timur ini yaitu pada ekspresi dominan kemarau, adalah antara bulan Juli – September. Pada bulan-bulan ini, condong tidak terjadi hujan sehingga medan atau jalan pendakian relatif aman dan Anda mampu menikmati Kawah Ijen tanpa terguyur hujan atau tertutup kabut tebal.

Apa hal mempesona lain dari Kawah Ijen?

Api biru

api biru
api biru

Jika ingin melihat keindahan yang lebih luar biasa, cobalah mendaki pada dini hari. Kawah Ijen menyimpan sebuah keajaiban lain, di bagian bawah kawah terdapat blue fire atau api biru yang menjadi keunikan lain dari daerah wisata ini. Api biru ini berasal dari cairan sulfur yang nantinya mengering dan menjadi bahan tambang warga setempat. Api biru hanya mampu dilihat dikala suasana sekitar masih gelap.

Salah satu dari dua lokasi penambangan welirang tradisional di Indonesia

Di Indonesia, hanya terdapat dua lokasi penambangan welirang tradisional yakni di Welirang dan di Kawah Ijen. Proses penambangan di sini masih sungguh sederhana dan tidak menggunakan alat mutakhir. Penambang akan turun mendekati kawah untuk mengambil batangan welirang yang sudah mengering dengan alat sederhana dan tanpa perlengkapan keselamatan yang mencukupi.

Baca juga : Cara menerima tiket pesawat murah untuk berlibur

Bongkahan belerang yang telah membeku diiris dengan memakai linggis untuk lalu diangkut menggunakan keranjang yang dipikul di pundak. Berat beban yang pikul penambang bisa meraih 80-100 kg dan mereka mesti membawanya berjalan sejauh 3 km ke daerah pengumpulan welirang. Karena alasan keselamatan, setiap penambang hanya diperbolehkan mengangkut optimal dua kali sehari.

Belerang akan dikumpulkan di suatu bangunan bau tanah peninggalan Belanda yang disebut dengan Pos Bundar. Setiap keranjang masing-masing penambang akan ditimbang dan ditukar dengan duit sesuai berat belerang.

Penambang ini akan banyak Anda jumpai saat berada di sekitar daerah rekreasi. Jangan sungkan untuk menyapa mereka atau sekadar mengajukan pertanyaan perihal proses penambangan welirang. Meskipun tampakletih dan sibuk dengan kegiatannya, para penambang umummenyambut dengan baik sapaan dan pertanyaan para wisatawan.

Suvenir khas Kawah Ijen

Mengunjungi sebuah daerah wisata, tak lengkap rasanya bila tak membeli suvenir khasnya. Apa yang mampu didapat dari Kawah Ijen?  tak cuma diketahui selaku kawasan wisata, kawah ini juga populer selaku lokasi tambang belerangnya.

Di Kawah Ijen, tepatnya di pos Paltuding, terdapat beberapa warung sederhana yang menjual makanan pada para penambang, tetapi tak jarang banyak pelancong yang mampir dan menikmati minuman dan makanan hangat di sini.

Salah satu pemilik warung ini adalah Pak Im yang juga berprofesi sebagai pemandu rekreasi. Yang menarik, warung Pak Im juga menjual suvenir khas Kawah Ijen. Suvenir ini yang dibuat dari bambu dan berbentuk mirip keranjang kecil semacam miniatur keranjang para penambang belerang. Keranjang kecil ini kemudian diisi dengan kepingan kecil welirang berwarna kuning. Selain di warung Pak Im, Anda juga bisa memperoleh suvenir ini di Pos Bundar.

Agrowisata kopi

Jika berangkat dari Bondowoso, Anda akan melewati area perkebunan kopi arabica. Tak ada salahnya mampir dan mencoba pengalaman agrowisata di sini. Anda bisa berkeliling perkebunan dan menyaksikan proses pemetikan sampai pengolahannya agar menghasilkan kopi dengan cita rasa terbaik.

Baca juga : 11 Tempat Wisata Terbaik Indonesia. Luar Negeri kalah!

Artikel Menarik Lainnya:

× Butuh Bantuan? Chat Sekarang!