Teknik Poaching Adalah: Pemahaman, Jenis, Dan Perbedaan Dengan Teknik Lain

Mau Sewa Mobil ELF, Hiace, atau Bus Pariwisata?

Dapatkan Mobil Pariwisata Berkualitas Dengan Harga Terjangkau, Diduukung Dengan Driver Yang Handal! HartoTrans - Selalu Siap Menemani Perjalanan Wisata Anda.

Teknik poaching adalah salah satu teknik mengolah masakan yang paling terkenal dan banyak dijalankan oleh chef. Teknik ini digunakan untuk banyak sekali hal mulai dari mengolah makanan telur hingga menciptakan aneka macam macam saus.

Ternyata teknik memasak ini mempunyai beberapa macam yang semuanya memiliki sedikit perbedaan. Ini bisa dilihat dari banyak atau sedikitnya cairan yang dipakai dan seberapa usang proses mengolah masakan yang nantinya akan dijalankan.

Dalam artikel ini kau juga akan mengenali kira-kira jenis cairan apa saja yang dipakai oleh teknik poaching. Lalu apa perbedaannya dengan beberapa teknik mengolah makanan lain yang juga banyak dikerjakan dengan memakai cairan.

Teknik Poaching Adalah

Ada banyak jenis teknik dalam memasak, mulai dari teknik boiling, menggunakan tekanan mirip presto atau mampu juga dengan memakai air. Salah satu teknik yang mampu dipakai dengan menggunakan air ialah teknik poaching.

Teknik poaching ialah teknik memasak materi kuliner dalam cairan dengan api kecil (92°C – 96°C) yang jumlahnya tidak terlalu banyak.

Cairan ini akan dipakai untuk mediator panas sehingga bahan kuliner yang ada di dalamnya bisa matang dengan tepat.

Teknik ini berlawanan dengan memakai cairan berupa minyak, (bila dengan minyak sudah bermetamorfosis teknik frying).

Biasanya cara ini lebih banyak digunakan untuk mengolah makanan beberapa bahan seperti sayuran atau buah-buahan agar mampu matang dengan sempurna.

Itulah kenapa teknik ini banyak dipakai untuk keperluan memasak bagi para vegetarian. Meski demikian juga bisa dipakai untuk mengolah masakan untuk mereka yang suka sekali dengan bahan-materi dari daging.

Dalam postingan ini akan dibahas beberapa teknik untuk melakukan mengolah makanan dengan menggunakan poaching. Karena teknik ini mampu dilakukan dengan beberapa cara dan balasannya juga akan berbeda-beda.

Contoh Teknik Poaching

Poached Salmon adalah salah satu contoh dari teknik memasak Poaching
Poached Salmon

Salah satu teladan masakan yang mampu dibuat dengan teknik poaching ialah poached eggs, poached salmon, poached chiken, dan masih banyak lagi. Menu ini lazimnya sangat sesuai untuk hidangan appetizer, dan salad, tetapi banyak juga yang mengkreasikannya menjadi main course.

Jenis teknik poaching ialah hal wajib yang mesti dipelajari oleh kandidat chef atau juru masak. Secara umum beberapa teknik memasak yang menggunakan jenis ini berisikan.

1. Dengan Banyak Air (Submersion)

Teknik ini dikerjakan dengan memasukkan seluruh bahan masakan ke dalam air hingga tertutup semuanya. Sederhana teknik ini sama dengan merebus berbagai jenis bahan masakan di dalam air sampai matang.

Dengan menggunakan teknik ini kamu bisa merebus berbagai jenis sayuran ataupun bahan-bahan lain mirip daging. Biasanya proses merebus ini dilakukan supaya materi menjadi matang dan juga lebih permulaan.

Apabila ingin menggunakan teknik ini memang dianjurkan untuk memperhatikan semuanya semoga matang dengan sempurna. Selain itu juga mesti mengamati semoga materi makanan yang nantinya dimasukkan tidak mentah.

2. Menggunakan Sedikit Air

Secara rancangan teknik kurun ini nyaris sama mirip yang sudah dibahas di pohon yang pertama. Yang membedakannya yaitu jumlah cairan atau air yang digunakan pada teknik abad ini. Biasanya cuma memerlukan air dalam jumlah yang lebih sedikit.

Biasanya proses mengolah masakan ini bisa dijalankan pada wajan yang tahan dengan lengket. Setelah itu cairan akan disiramkan ke beberapa bahan masakan supaya rasanya meresap masuk ke dalamnya.

Teknik ini memang sedikit rumit sebab mesti dikerjakan secara manual dan sedikit demi sedikit hingga cairan tereduksi atau habis. Untuk jenis cairan yang dipakai juga beragam dan umumnya tidak nyaman dalam bentuk air saja.

3. Memasak Singkat

Apabila ingin memasak dengan memakai teknik ini biasanya akan memakai air yang jumlahnya cukup banyak. Namun air yang nantinya dipakai tidak akan dimanfaatkan untuk merebus dalam jangka waktu yang cukup usang.

Biasanya air akan digunakan untuk merebus dengan rentang waktu singkat setelah itu baru api dimatikan. Bahan makanan dan juga cairan akan ikut diangkat lalu didiamkan begitu saja hingga betul-betul matang.

Biasanya teknik ini digunakan untuk mengolah makanan beberapa materi yang mudah sekali hancur. Kaprikornus supaya tidak mengalami proses pemanasan yang cukup lama mesti dimatikan apalagi dulu sehingga panasnya akan berangsur-angsur menurun.

Jenis Cairan yang Dipakai

Teknik poaching yaitu cara masak ayam menggunakan berbagai macam cairan. Namun tamat orang itu tidak hanya dalam bentuk air saja namun bisa dalam bentuk lainnya.

Untuk mengenali jenis sayuran apa saja yang bisa digunakan mampu disimak di bawah ini.

  • Air cuka
  • Susu
  • Kaldu
  • Red wine
  • Butter cair
  • Jus buah
  • Cairan lain kecuali minyak

Perbedaan dengan Teknik Memasak Lainnya

Teknik ini sering dianggap seperti dengan beberapa teknik mengolah makanan lainnya. Padahal ada beberapa perbedaan yang cukup mendasar. Berikut beberapa perbedaan itu.

1. Perbedaan dengan Sous Vide

Teknik ini bisa dilaksanakan dengan memasukkan bahan makanan ke dalam plastik apalagi dahulu menerima seal. Jadi makanan akan dimasukkan ke dalam vakum sehingga sungguh-sungguh tidak akan ada udara di dalamnya.

Setelah masuk ke dalam plastik yang mempunyai vakum barulah dimasukkan ke dalam air mulai dari suhu yang terendah. Lambat laun bahan makan akan mengalami kenaikan suhu tetapi tidak dilaksanakan secara eksklusif.

Dengan cara ini maka seluruh gizi yang dimiliki oleh sayuran ataupun bahan masakan lain tidak akan ikut keluar. Biasanya sehabis plastik vakum dibuka akan keluar juga cairan yang mengandung banyak gizi.

2. Perbedaan dengan Shimmering

Teknik ini sedikit berlawanan dengan poaching biasa. Perbedaan ini terletak pada jenis suhu yang digunakan. Biasanya teknik ini akan memakai suhu yang lebih rendah sekitar 20 derajat sehingga tidak akan merusak materi makanan.

Biasanya teknik ini digunakan untuk memasak dan mempertahankan kondisi asli dari materi makanan. Jadi tidak akan mengalami kerusakan pada bahan yang digunakan bahkan ketika telah menjadi kuliner dan siap untuk dikonsumsi.

Karena akan membutuhkan suhu tertentu maka teknik ini biasanya akan memakai beberapa materi suplemen seperti termometer. Kaprikornus kamu akan memakai termometer untuk mengetahui kira-kira suhu mana yang tepat dan kapan saja mesti mengangkat bahan itu.

Harus hati-hati jika ingin menggunakan teknik ini. Karena jika melaksanakan kesalahan semuanya akan gagal dan berserakan. Kemungkinan besar bahan masakan tidak akan mampu dimakan dan terpaksa mesti dibuang.

3. Perbedaan dengan Blanching

Secara biasa teknik ini nyaris sama dengan poaching. Bahan masakan mentah yang biasanya berisikan sayur-mayur akan dimasukkan ke dalam air untuk meningkatkan suhunya dengan sangat cepat.

Peningkatan suhu ini digunakan untuk mematangkan bahan atau untuk menetralisir beberapa materi yang berbahaya. Namun proses ini tidak akan dikerjakan secara terus-menerus karena begitu beberapa detik mampu langsung diangkat kemudian dimasukkan ke dalam es.

Saat dimasukkan ke dalam es inilah terjadi semacam trauma pada materi kuliner. Ini membuat materi masakan menjadi tahan usang serta tidak terlalu matang. Bahkan warna asli dari sayuran ponakan tetap sama.

Teknik poaching adalah salah satu dari cara memasak dengan cairan yang paling banyak digunakan. Namun tidak siapa pun bisa menggunakan teknik ini sebab cukup susah untuk diterapkan di aneka macam materi kuliner.

Biasanya kalau ingin menggunakan teknik ini diperlukan latihan yang cukup panjang. Kaprikornus memang harus waspada agar masak yang dijalankan tidak berserakan dan karenanya justru tidak mampu dimakan

Artikel Menarik Lainnya:

× Butuh Bantuan? Chat Sekarang!